SuaraSurakarta.id - Setelah era Raden Trunojoyo yang meninggal pada tahun 1680, terdapat satu tokoh asal Madura yang sangat kuat dan mewarnai sejarah Mataram. Dia adalah pemimpin Madura Barat, Panembahan Cakraningrat IV.
Berbeda dengan Trunojoyo yang menyerang dan membakar Keraton Mataram di Plered pada masa Amangkurat I, Cakraningrat benar-benar anti-Mataram. Cakraningrat IV menolak menjadi pembela Mataram dan memilih menjadi fasal VOC.
Nahasnya, setelah beberapa kali membantu peperangan VOC, Cakraningrat IV justru dikhianati dan meninggal pada pembuangan.
Kisah Hidup Cakraningrat IV
Cakraningrat IV merupakan Adipati Madura Barat yang berkuasa pada tahun 1716 hingga 1746. Wilayahnya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Mataram sejak Sultan Agung. Semasa hidup, Cakraningrat IV sendiri mengalami dua kepemimpinan raja Mataram, yakni Amangkurat IV dan Pakubuwono II.
Tak seperti para pendahulunya, Cakraningrat IV sejak awal menunjukkan keengganan untuk tunduk pada Mataram dan selalu berusaha melepaskan diri. Bahkan, Cakraningrat IV menolak sowan ke Mataram pada masa pemerintahan Amangkurat IV.
Bahkan, ia juga mengajukan permohonan kepada VOC agar menjadi fasal secara langsung tanpa harus tunduk pada Mataram. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh VOC. Meski begitu, setelah Amangkurat IV wafat pada tahun 1726 dan digantikan putranya, Pakubuwono II, hubungan Cakraningrat dengan Mataram mulai membaik.
Tak sampai di situ, Cakraningrat IV pun menikahi putri Pakubuwono I, yakni Raden Ayu Lengis. Meski demikian, ia masih selalu menunjukkan keinginannya lepas dari Mataram dan memperluas kekuasaannya di Jawa Timur.
Awal Mula Cakraningrat IV Dikhianati VOC
Baca Juga: Batu di Pantai Parangkusumo Yogyakarta yang Jadi Saksi Pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Kidul
Saking enggannya tunduk pada Mataram, Cakraningrat IV bahkan membantu VOC memerangi Pakubuwono II dan pasukan gabungan Jawa-Tionghoa. Pada saat itu, VOC kewalahan untuk menghalau serangan pasukan Pakubuwono II tersebut. Karena itu, VOC meminta bantuan Cakraningrat IV.
Pemimpin Madura itu pun bersedia membantu VOC memerangi pasukan Pakubuwono II dengan syarat mendapatkan wilayah Jawa Timur dengan batas Gunung Lawu. Syarat itu disetujui oleh VOC.
Singkat cerita, pasukan VOC dan Cakraningrat berhasil menumpas pasukan gabungan Pakubuwono II. Kekalahan Pakubuwono II itu membuatnya kembali membelot dan mendukung VOC.
Hal itu menimbulkan kekecewaan pada para pasukan gabungan Jawa-Tionghoa. Akhirnya pasukan pemberontak itu mengangkat Mas Garendi, cucu Amangkurat III menjadi raja di wilayah Pati dan menjadi simbol perlawanan.
Mereka berhasil menyerang Pakubuwono II dan mengambil alih Keraton Kartasura. Kejadian itulah yang membuat Pakubuwono II meminta bantuan VOC dan Cakraningrat IV. Pembesar Madura itu bersedia membantu Pakubuwono II lantaran iming-iming VOC atas wilayah kekuasaan di Jawa Timur tersebut.
Pada tahun 1742, pasukan Cakraningrat IV berhasil merebut kembali Keraton Kartasura. Namun, ia mengembalikan keraton tersebut pada Pakubuwono II karena merasa bukan haknya. Namun, VOC ternyata ingkar janji. VOC tak kunjung memberikan wilayah Jawa Timur kepada Cakraningrat IV.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
Terkini
-
Wali Kota Solo Tegaskan "Tutup Mata" Soal Konflik Keraton, Ini Alasannya!
-
DANA Kaget Spesial Warga Solo: Awal Pekan Menyenangkan, Rebutan Rp99 Ribu Bikin Hati Gembira!
-
Alarm Gaya Hidup Modern! Diabetes di Indonesia Kian Menggila, Ini Penyebab Utamanya.
-
Mal di Solo Mendadak Senyap, Saksi Mata Ceritakan Momen Pengunjung Jatuh dari Ketinggian
-
Imipas Luncurkan AKURATT: Platform Digital Keuangan Terintegrasi untuk Transparansi Anggaran