Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 01 Desember 2023 | 16:40 WIB
Cucu Pakubuwana XI atau PB XI, BRM Nugroho Iman Santoso. [Suara.com/istimewa]

SuaraSurakarta.id - Cucu Pakubuwana XI atau PB XI, BRM Nugroho Iman Santoso prihatin dengan kasus dugaan kumpul kebo yang menghantam Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat alias D.

Dani digerebek warga dan sejumlah perwakilan desa di Dukuh Palur Kulon, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (1/12/2023) siang.

"Saya sebagai sentono sepuh prihatin dengan beredarnya kabar kurang sedap itu ya bagi Keraton Solo," ungkap BRM Nugroho Iman Santoso kepada Suarasurakarta.id.

Melihat kondisi itu, Nugroho mendesak pihak keraton yang memiliki wewenang untuk segera melengserkan dan mencabut gelar  yang saat ini dimiliki Dani Nur Adiningrat.

Baca Juga: Diduga Kumpul Kebo, Wakil Pengageng Keraton Solo Dikabarkan Digerebek Warga

Menurutnya, gelar KP atau Kanjeng Pangeran yang disematkan kepada Dani belum pas untuk menggambarkan perilaku di masyarakat.

"Gelarnya itu bukan (singkatan) Kanjeng Pangeran ya tapi kabotan angkat," ucap dia.

Selain itu, Nugroho juga mendesak dibentuknya dewan kehormatan Keraton Solo.

"Kalau nanti ada permasahan seperti itu dan lembaga tidak mampu (menangani) ya lewat dewan kehormatan keraton saja. Nanti memberikan arahan ke pejabat yang berwenang," tegas dia.

Disinggung mengenai bantahan yang sudah diberikan KP Dani Nur Adiningrat, Nugroho menegaskan harus ada klarifikasi ke pihak keraton.

Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Keraton Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran di Solo

"Klarifikasi menyeluruh, mendalam, detail dan mempertanggung-jawankan di internal keraton lebih dulu, baru statmen keluar. Ya harus ada sidang dewan korhmatan keraton itu," paparnya.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat alias D buka suara terkait dengan kabar penggerebakan oleh warga di Dukuh Palur Kulon, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (1/12/2023) siang.

Dani membantah bahwa dirinya digerebek warga karena kumpul kebo dengan seorang wanita berinisal DPS.

"Penggerebekan itu tidak benar bahkan sampai kumpul kebo. Dia itu adik angkat saya," kata Dani kepada Suarasurakarta.id melalui sambungan telepon.

Load More