Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 30 November 2023 | 09:00 WIB
Ilustrasi jenazah korban penganiayaan. [Envato]

SuaraSurakarta.id - Polres Karanganyar akhirnya mengungkap penyebab tewasnya, Wildan Ahmad (14) pesilat salah satu anggota perguruan Pagar Nusa.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy menjelaskan, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik RS Moewardi Solo, korban mengalami trauma pemukulan yang mengakibatkan kerusakan di bagian vital.

Beberapa ketusakan bagian vital antara lain pankreas, ginjal dan hati akibat tendangan dan pukulan yang dilakukan oleh tersangka.

"Korban mengalami trauma pemukulan. Sehingga organ vital korban berupa pankreas, ginjal dan hati mengalami kerusakan dan mengakibatkan korban meninggal dunia," kata AKBP Jerrold dilansir dari Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Wahana Bianglala Terjatuh di Pasar Malam Colomadu

Menurut Kapolres, saat ini tim penyidik baru menetapkan lima orang tersangka.

Kelima tersangka tersebut masing-masing, BP, RS (pelaku dewasa) serta AE, HT dan MA yang merupakan pelaku anak.

Dikatakan Kapolres, kelima tersangka saat ini ditahan di Mapolres Karanganyar.

"Sudah kita tahan. Antara pelaku dewasa dan pelaku anak kita pisahkan. Atas perbuatan para tersangka, mereka dikenakan pasal 170 KUHP dan pasal 76 C UU Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara," tegasnya.

Kapolres menambahkan, saat ini pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. Termasuk adanya dugaan untuk mengaburkan kronologis terjadinya penganiayaan.

Baca Juga: Baru Diparkir, Mobil Terjun ke Jurang di Karanganyar, Truk Transformer Dikerahkan untuk Evakuasi

"Ada upaya untuk mengaburkan kronologis kejadian. Salah satunya dengan mengganti pakaian korban dengan pakaian olahraga. Korban juga disebutkan terjatuh kena bola. Ini masih kami kembangkan. Termasuk siapa yang menyampaikan informasi ini," jelas dia.

Load More