SuaraSurakarta.id - Polres Karanganyar akhirnya mengungkap penyebab tewasnya, Wildan Ahmad (14) pesilat salah satu anggota perguruan Pagar Nusa.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy menjelaskan, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik RS Moewardi Solo, korban mengalami trauma pemukulan yang mengakibatkan kerusakan di bagian vital.
Beberapa ketusakan bagian vital antara lain pankreas, ginjal dan hati akibat tendangan dan pukulan yang dilakukan oleh tersangka.
"Korban mengalami trauma pemukulan. Sehingga organ vital korban berupa pankreas, ginjal dan hati mengalami kerusakan dan mengakibatkan korban meninggal dunia," kata AKBP Jerrold dilansir dari Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Kamis (30/11/2023).
Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Wahana Bianglala Terjatuh di Pasar Malam Colomadu
Menurut Kapolres, saat ini tim penyidik baru menetapkan lima orang tersangka.
Kelima tersangka tersebut masing-masing, BP, RS (pelaku dewasa) serta AE, HT dan MA yang merupakan pelaku anak.
Dikatakan Kapolres, kelima tersangka saat ini ditahan di Mapolres Karanganyar.
"Sudah kita tahan. Antara pelaku dewasa dan pelaku anak kita pisahkan. Atas perbuatan para tersangka, mereka dikenakan pasal 170 KUHP dan pasal 76 C UU Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara," tegasnya.
Kapolres menambahkan, saat ini pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. Termasuk adanya dugaan untuk mengaburkan kronologis terjadinya penganiayaan.
Baca Juga: Baru Diparkir, Mobil Terjun ke Jurang di Karanganyar, Truk Transformer Dikerahkan untuk Evakuasi
"Ada upaya untuk mengaburkan kronologis kejadian. Salah satunya dengan mengganti pakaian korban dengan pakaian olahraga. Korban juga disebutkan terjatuh kena bola. Ini masih kami kembangkan. Termasuk siapa yang menyampaikan informasi ini," jelas dia.
Berita Terkait
-
Garda Bangsa Nantang 'Perang', Banser dan Pagar Nusa Pilih Tabayyun: Kalau Benar, Ya Kita Terima
-
Kumpulkan 100 Ribu Pasukan di Tengah Polemik dengan PKB, PBNU: Ada yang Jual Kita Borong
-
Keroyok 5 Polisi Hingga Satu Babak Belur, Komplotan Pesilat PSHT Diburu Polisi
-
Buntut Bertemu Presiden Israel, Munawir Aziz Dinonaktifkan dari Stafsus Pj Bupati Kudus
-
Rombongan Diduga Perguruan Silat Keroyok Pasutri, Netizen: Ngerusak Citra dan Nama Baik
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
Terkini
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu
-
Waspada! Kasus DBD Masih Mengancam, Ini Dia Fakta Terbaru dari Boyolali
-
Termasuk 'Si Anak Hilang', Persis Solo Sumbang Dua Pemain ke Piala AFF 2024
-
Panwascam Banjarsari Segel 2 Kamar Indekos yang Simpan Beras dari Salah Satu Paslon
-
Longsor Hantam Rumah Warga di Kalikobok Sragen, Begini Kronologinya