SuaraSurakarta.id - Sejumlah ASN di Dinas Pendidikan (Disdik) Solo ditemukan bahwa suami atau istri ada yang ikut menjadi calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024.
Bahkan ditemukan juga pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Solo.
Mereka pun diminta buat mengajukan cuti di luar tanggungan negara untuk menjaga netralitas ASN selama Pemilu 2024.
"Sejauh ini ada tujuh ASN, itu antara suami atau istri yang jadi caleg. Itu guru, ada pengawasan juga," terang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dian Rineta saat ditemui, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga: Sempat Viral dan Bikin Geger, Bupati Boyolali Pastikan ASN Netral di Pemilu 2024
Menurutnya mereka sudah diminta untuk cuti dan itu berlama sedang didiskusikan dengan BKPSDM Solo.
"Kalau suami atau istrinya jadi caleg pasti tidak netral. Sudah ada yang mengajukan dan siap untuk cuti, cutinya sekarang atau mulai kampanye sedang kita diskusikan," ungkap dia.
Sementara itu Kepala BKPSDM Solo, Dwi Ariyatno mengatakan bahwa ASN baik itu suami atau istri yang jadi caleg ketentuannya harus cuti diluar tanggungan negara.
"Ketentuannya itu aturan baru dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) bagi PNS yang keluarganya itu menjadi caleg atau calon kepala daerah bisa mengajukan cuti diluar tanggungan negara," ungkap dia.
Dwi menjelaskan kalau yang bersangkutan tidak mengambil cuti di luar tanggungan negara maka dilarang untuk mengikuti kegiatan apapun suami atau istri.
Baca Juga: Bupati Boyolali Buka Suara Terkait Video Viral Dugaan ASN Diminta Menangkan Ganjar-Mahfud MD
Jadi tidak bisa mendampingi suami atau istri dalam kegiatan pemilu termasuk foto bareng kalau melanggar bisa kena sanksi.
Tapi kalau mengajukan cuti di luar tanggungan negara boleh mendampingi sampai selesai.
"Cuti di luar tanggungan negara itu statusnya bebas tugas, full tidak menjalankan tugas sebagai pegawai. Tapi konsekuensinya tidal mendapat kompensasi apapun termasuk gaji, tunjangan atau segala hal yang kaitannya sebagai pegawai hanya status kepegawaiannya di pemkot saja yang masih tercatat," paparnya.
Dwi mengatakan kalau cuti di luar tanggungan negara itu kecenderungan lama. Ada yang sampai dua tahun, ada yang sampai tiga hingga satu tahun.
"Tapi kalau yang khusus pemilu itu rata-rata mengambilnya satu tahun atau 12 bulan. Jadi sampai selesai pemilu," jelas dia.
Dwi mengakui ada tujuh ASN di Disdik yang terdata tapi datanya belum masuk semua. Ada satu staff di BKPSDM yang juga keluarganya maju jadi caleg.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?