SuaraSurakarta.id - Sosok Sultan Agung merupakan salah satu raja Mataram Islam yang begitu dihormati dalam sejarah Indonesia. Ia adalah seorang penguasa besar yang memimpin Kerajaan Mataram Islam di Jawa pada abad ke-17.
Sultan Agung dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang paling berpengaruh dalam sejarah, terutama dalam perlawanan terhadap upaya kolonisasi VOC. Berikut ini akan diuraikan mengenai sosok Sultan Agung dan perannya yang luar biasa dalam melawan VOC.
Latar Belakang dan Kehidupan Awal
Sultan Agung memiliki nama kecil Raden Mas Jatmika. Ia dilahirkan di Kraton Mataram, Jawa Tengah, pada 1593. Ia merupakan putra dari pasangan penguasa Mataram, Sultan Hanyakrakusuma bersama putri Ratu Mas Ayu.
Saat masih muda, Jatmika mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Ia memperoleh pengetahuan yang sangat luas di berbagai aspek, termasuk militer, politik, dan agama.
Naik Takhta Sebagai Sultan Agung
Pada tahun 1613, Jatmika naik takhta dengan gelar Sultan Agung. Setelah mengambil alih kekuasaan, Sultan Agung mengambil langkah-langkah penting untuk memperkuat dan memperluas Kerajaan Mataram.
Sultan Agung kemudian memperbaiki sistem pemerintahan dan membangun hubungan kuat dengan ulama-ulama Islam, yang memperkuat pijakan Islam di kerajaannya.
Perluasan Wilayah dan Konflik dengan VOC
Baca Juga: Sultan Agung Resto, Restoran Cantik ala Eropa di Bandung
Salah satu pencapaian terbesar Sultan Agung adalah perluasan wilayah Mataram, Ia berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Surabaya dan Madura, memperluas pengaruh Mataram ke seluruh Jawa Timur.
Namun, pertemuan antara Sultan Agung dan VOC, perusahaan Hindia Timur Belanda, akan membawa tantangan besar. VOC datang ke Indonesia sendiri untuk menguasai perdagangan rempah-rempah dan mengambil alih kontrol atas wilayah-wilayah yang strategis.
Sultan Agung tidak ingin jika Mataram jatuh ke tangan Belanda. Karena itu, konflik antara Mataram dan VOC pun tidak terelakkan. VOC menginginkan kendali atas pelabuhan dan perdagangan di pulau Jawa, sementara Sultan Agung berusaha mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan kerajaannya.
Perang Mataram – VOC
Pada tahun 1628, konflik pun mencapai puncaknya. Sultan Agung menunjukkan kepemimpinan dan strategi militernya yang luar biasa selama konflik tersebut pecah. Ia memimpin pasukannya dalam serangkaian pertempuran sengit melawan tentara Belanda.
Meskipun Mataram mengalami beberapa kekalahan, Sultan Agung terus memperjuangkan kemerdekaan kerajaannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran