Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 31 Agustus 2022 | 14:39 WIB
Petugas Pemkot Solo dan Pemprov Jateng saat meninjau rumah jagal anjing di Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

Ia sudah menekuni pekerjaan ini cukup lama dan turun temurun hingga sekarang.

"Ini usaha turun temurun sudah puluhan tahun. Saya sudah 23 tahun, sebelum saya sudah ada," ucap dia.

Sementara itu Pengawas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Aris Hariyadi mengatakan mendapat laporan soal limbah anjing yang dibuang di sungai kemarin sore. Hasilnya hari ini langsung action ke lapangan untuk mengecek ke lokasi.

"Kalau aduan yang diterima itu kejadiannya sudah dua minggu lalu. Menyembelih memang tapi hanya satu ekor saja," ujarnya.

Baca Juga: Bersama Animal Defenders Indonesia, Gojek Berantas Penjualan Daging Anjing

Pihaknya melihat fakta-fakta kalau setiap hari itu melakukan penyembelihan berati ada bercak-bercak darah kemana-mana. Kemudian ada kandang anjing dan sudah tidak dimanfaatkan lagi. 

"Jadi hari ini kita buatkan berita acara sesuai dengan fakta yang ada. Tidak ada yang kita tutupi, kejadiannya itu dua minggu lalu dan menyembelih hanya satu ekor saja," jelas dia.

Informasinya yang bersangkutan sudah tidak melakukan penjagalan atau menyembelih lagi. Tetapi hanya menerima daging yang sudah disembelih dan siap dimasak. 

Kalaupun masih melakukan penyembelihan harusnya limbah diolah dulu tidak langsung dibuang ke sungai. 

"Jika masih menemukan penyembelihan akan kita tutup.  Sementara ini bukti real belum ada, kalau ada kita beri sanksi lebih lanjut," paparnya.

Baca Juga: Kali Pepe Land Tuai Pujian Anggota DPR-RI: Hidupkan UMKM Warga Sekitar dan Tak Rusak Alam

"Kita tidak menemukan bukti bahwa ada darah yang ke sungai dan membuat tercemar. Kalau pun itu ada nanti kita hentikan," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More