SuaraSurakarta.id - Sejumlah politikus menyoroti kinerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sehingga terjadi konflik terkait penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener.
Sehari setelah terjadi konflik, Ganjar menemui sejumlah warga Desa Wadas untuk menjelaskan duduk perkara mengenai rencana pembangunan Bendungan Bener.
Menurut politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang, masyarakat Desa Wadas bisa meminta penjelasan Ganjar Pranowo mengenai kenapa sampai terjadi pengerahan aparat keamanan hingga penangkapan terhadap puluhan warga, padahal sebelumnya dikatakan hanya akan ada pengukuran tanah.
Langkah Ganjar, menurut Junimart, mesti menjadi pengalaman bagi para kepala daerah agar sebelum berbicara kepada publik, memahami dulu situasi dan kondisi di lapangan, dengan demikian tidak terjadi blunder di kemudian hari.
"Ya sesungguhnya begini ya ini menjadi koreksi kita semua sebelum kita memberikan suatu komentar, mestinya kita cek dulu lapangan, bagaimana sesungguhnya lapangan itu," kata Junimart di DPR, Rabu (9/2/2022).
"Jadi jangan membuat statement itu menjadi blunder yang membuat masyarakat semakin resah kan begitu."
Sedangkan politikus PKB Jazilul Fawaid menyoroti pendekatan yang dilakukan terhadap warga.
"Ini akibat kurang ngopi, Pak Ganjar kemana aja? Saya kok jadi ingat pesan Pak Jokowi, agar setiap masalah bisa diselesaikan sambil ngopi-ngopi, ajak dialog."
Pendekatan musyawarah, menurut Jazilul, lebih penting ketimbang pengerahan aparat.
Baca Juga: Kecam Sikap Aparat Polisi ke Warga Desa Wadas, Muhammadiyah Tegas Sampaikan 6 Poin Pernyataan
"Hemat saya, sudah bukan zamannya pakai pendekatan keamanan apalagi dengan senjata lengkap. Toh yang dihadapi warga kita juga," tuturnya.
Dia juga mengingatkan polisi untuk mengutamakan pendekatan humanis dalam menghadapi masyarakat.
Sementara politikus Demokrat Hinca Panjitan menilai Ganjar harus mampu memberikan ketenangan dan rasa aman kepada warga yang dipimpin dengan cara menyampaikan informasi seterang mungkin terkait rencana pembangunan Bendungan Bener.
"Dia bertanggungjawab sebagai Jateng 1 memberikan penjelasan agar tidak timbul dampak yang lebih luas. Apa sebenarnya yang terjadi?" kata dia.
Hinca menilai pengerahan ratusan aparat ke Desa Wadas terlalu berlebihan.
"Jadinya kesan yang timbul di masyarakat jadi tak nyaman. Padahal harusnya kan tidak begitu," kata dia.
Berita Terkait
-
Ganjar Minta Pemerintah Prabowo-Gibran Evaluasi Program dan Jajaran di Tahun Pertama
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Evaluasi Semua Program Yang Tak Jalan Termasuk Jajaran
-
Ganjar Ikut Meramaikan Warna Perlawanan: Keberanian Itu Menular, Harapan Itu Abadi
-
Ganjar Pranowo Tinjau Langsung Kondisi Pasca-Demo Jogja, Tunggangannya Jadi Salah Fokus
-
Megawati Akan Pimpin Upacara HUT RI di Lenteng Agung, Kehadirannya di Istana Masih Menjadi Misteri
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Megawati Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Akademisi Esa Unggul Buka Suara
-
Fadli Zon Ajak Komunitas Dalang, Perajin Gamelan hinggan Sinden Bangun Ekosistem Kebudayaan
-
Respon Titiek Soeharto Saat Sang Ayah Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional
-
Festival Gamelan dan Sinden di Solo, Gaungkan Semangat Pelestarian Budaya Generasi Muda
-
Keraton Solo Dijaga TNI dan Polri, Potensi Gejolak Pengukuhan Penerus PB XIII?