Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Rabu, 09 Februari 2022 | 14:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat keliling di RSUP Kariadi dengan tangan kanan masih diperban pada Senin (7/2/2022). [dok]

Dia juga mengingatkan polisi untuk mengutamakan pendekatan humanis dalam menghadapi masyarakat.

Sementara politikus Demokrat Hinca Panjitan menilai Ganjar harus mampu memberikan ketenangan dan rasa aman kepada warga yang dipimpin dengan cara menyampaikan informasi seterang mungkin terkait rencana pembangunan Bendungan Bener.

"Dia bertanggungjawab sebagai Jateng 1 memberikan penjelasan agar tidak timbul dampak yang lebih luas. Apa sebenarnya yang terjadi?" kata dia.

Hinca menilai pengerahan ratusan aparat ke Desa Wadas terlalu berlebihan.

Baca Juga: Kecam Sikap Aparat Polisi ke Warga Desa Wadas, Muhammadiyah Tegas Sampaikan 6 Poin Pernyataan

"Jadinya kesan yang timbul di masyarakat jadi tak nyaman. Padahal harusnya kan tidak begitu," kata dia.

"Tidak ada alasan yang cukup untuk menurunkan tim gabungan. Karena itu sekali lagi harus dijelaskan seterangterangnya ke publik, apa sebenarnya yang terjadi." 

Sehari setelah terjadi konflik di Desa Wadas, Antara melaporkan Ganjar menemui sejumlah warga Desa Wadas untuk menjelaskan duduk perkara mengenai rencana pembangunan Bendungan Bener yang merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah pusat.

Selain menjelaskan rencana pembangunan Bendungan Bener, Ganjar juga memohon maaf kepada warga Wadas serta meminta agar mengutamakan musyawarah mufakat.

"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembugan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar kepada warga Wadas.

Baca Juga: Desa Dikepung hingga Warga Ditangkapi, Mantan Ketua KPK Desak Kapolri Kendalikan Tindakan Represif Aparat di Wadas

Ganjar mengaku prihatin atas peristiwa yang terjadi di Wadas, termasuk mengenai adanya sejumlah warga yang diamankan oleh polisi.

Load More