Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 15 Desember 2021 | 19:35 WIB
Tim Persebi Boyolali meraih poin sempurna di fase penyisihan Grup E Liga 3 Jawa Tengah. [dok Persebi]

SuaraSurakarta.id - Laga final Liga 3 Jateng 2021 antara Persipa Pati vs Persebi Boyolai di Stadion Moch Soebroto Magelang, Rabu (15/12/2021) justru antiklimaks.

Pertandingan yang digadang-gadang bakal berjalan menarik, justru menjadi neraka bagi Persebi usai digelontor lima gol tanpa balas.

Dengan kekalahan itu, tim asal Kota Susu harus puas jadi runner-up.

Striker Persipa, Tri Handoko mencetak hattrick di laga kontra Persebi Boyolali pada menit ke-57, 75’, dan 80’.

Baca Juga: Lolos ke Final Liga 3 Zona Jateng, Persebi Boyolali akan Adu Kekuatan dengan Persipa Pati

Dua gol Laskar Saridin, julukan Persipa, disumbangkan Muhammad Faris Suaib pada menit ke-5 dan M Ali Koroy (84’).

Usai pertandingan, pelatih Persebi Boyolali Gatot Barnowo mengakui timnya kecolongan pada babak pertama lewat gol cepat pada menit ke-5.

“Kami memang kecolongan di babak pertama, karena kesalahan kiper. Adik-adik sempat bangkit, sayang babak kedua terganggu karena cuaca dan kondisi lapangan,” tegas Gatot dalam jumpa pers usai pertandingan.

“Mentality kami terganggu, karena kehilangan banyak pemain. Ini jadi evaluasi besar kami agar pemain tak ceroboh dalam melakukan pelanggaran,” tambah Gatot Barnowo.

Dia menambahkan, pada babak kedua Persebi melakukan banyak kesalahan sendiri dan bisa dimanfaatkan Persipa Pati untuk menambah pundi-pundi gol.

Baca Juga: Potensi Bahaya Lahar Dingin Gunung Merapi, Aktivitas Penambangan Pasir Diminta Berhenti

“Babak kedua kami melakukan banyak kesalahan sendiri, dan Pati bisa memanfaatkan hilangnya dua pemain kami di babak kedua karena kartu merah,” tambah Gatot Barnowo.

 
Meski demikian, Gatot Barnowo akan mempersiapkan timnya menuju kompetisi Liga 3 babak nasional yang direncanakan pada awal tahun 2022.

“Karena mewakili nasional, nanti kami berharap akan perbaiki lebih baik sehingga target Jawa Tengah menambah klub di Liga 2 bisa tercapai,” terangnya.

Sementara kapten Persebi, Dedi Cahyono Putro mengaku kecewa dengan hasil yang didapat saat partai final dengan kekalahan 0-5. Dedi mengungkapkan, lapangan yang becek membuat permainan Persebi tidak bisa berkembang

“Cukup berat sekali lapangan becek. Kami kan dikenal dengan permainan pendek-pendek-panjang. Tapi di laga sore ini tidak bisa menerapkan strategi itu dan bermain panjang,” terang Dedi Cahyono Putro.

Dengan kekalahan itu, Dedi Cahyono mengingatkan rekan-rekannya untuk tetap fokus pada babak nasional dan melupakan kekalahan lawan Persipa Pati di partai final.

“Kami ingin lupakan kekalahan sore ini dan menatap pertandingan berikutnya di babak nasional. Kami optimistis bisa memenuhi ambisi lolos ke Liga 2,” tutur Dedi yang pernah membela Persis Solo.

Load More