Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 03 Desember 2021 | 16:20 WIB
Radio Konata (Komunitas Anak Surakarta) merupakan radio anak yang ada dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Radio Konata (Komunitas Anak Surakarta) merupakan radio anak yang ada dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Bahkan Radio Konata menjadi satu-satunya radio anak di Indonesia yang memuat konten mengenai dunia anak, seperti lagu anak, dongeng, atau bincang seputar anak. 

Radio Konata mulai dirintis pertama kali pada 2015, tapi baru mengudara atau siaran pada 2017. Waktu itu Wali Kota FX Hadi Rudyatmo meminta Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi (Dishubkominfo), Yosca Herman Sudrajat untuk membuat radio anak di Kota Solo. 

Karena memang Pak Wali sangat berkomitmen terhadap anak-anak cukup tinggi. Dan Radio Konata ini sebagai dukungan terhadap Kota Solo sebagai kota layak anak. 

Baca Juga: Kabar Gembira Lur, Pasar Legi Solo Bakal Diresmikan Awal Tahun Depan

"Waktu itu saya diperintah untuk membuat radio anak. Padahal saya masih buta dengan radio," ujar Plt Kabid Komunikasi dan Persandian Diskominfo Solo, Isnan Wihartanto, saat ditemui, Jumat (3/12/2021). 

Karena dari awal memang awam dan buta tentang radio, akhirnya mencari informasi ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Jawa Tengah dan dan Balai Monitoring yang merupakan UPT di bawah Kementerian Kominfo yang menangani masalah frekuensi.

"Disana kita diskusi, ternyata kalau frekuensinya di FM di Solo sudah penuh dan kita disarankan AM. Dari situ kita rintis dan membentuk komunitas," ungkap dia. 

Persiapan terus dilakukan, salah satunya mencari tempat dan titik waktu itu yang dimungkinkan di Jebres. Akhirnya diberi ruang di Taman Cerdas Jebres.     

"Kita terus berproses, kita juga bekerjasama dengan Forum Anak Surakarta (FAS). Karena benang merahnya nanti dari anak-anak," imbuh dia. 

Baca Juga: Jangan Abaikan Nyeri Dada pada Anak, Ini Bahayanya!

Dimulai Januari 2017

Sambil berjalan untuk persiapan dan menunggu frekuensi yang tidak kunjung datang. Akhirnya awal mengudara itu dengan menggunakan streaming lewat aplikasi Solo Destination. 

"Awal mengudara itu Januari 2017. Karena memang prosesnya itu lama mulai dari awal merintis hingga mengudara, izin radio itu prosesnya tidak sederhana," terangnya.  

Dari awal mengudara penyiarnya anak-anak dari FAS mulai tingkat SD, SMP, dan SMA. Dulu juga kerjasama dengan Radio PTPN untuk memberikan bekal-bekal penyiaran. 

"Kita siaran setiap hari dengan adik-adik FAS mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB untuk siaran live (langsung). Sedangkan untuk siaran listnya 24 jam karena streaming," sambung dia. 

Awal-awal Radio Konata dilakukan roadshow ke sekolah-sekolah, Solo Car Free Day (CFD). Pernah juga studi banding ke Radio Anak Mom and Kids. Kunjungan-kunjungan ke Radio Konata juga ada, seperti dari UNICEF atau kementerian. 

"Radio Konata itu cukup unik, pertama nonkomersial dan kedua ramah anak. Penyiarnya anak-anak, materi membahas isu kota dengan versi anak, kita juga mengundang anak berprestasi jadi bintang tamu," imbuhnya. 

Radio Konata ini dibentuk juga buat capacity building untuk anak-anak jadi pintar dan berani berbicara. Jadi positifnya itu banyak untuk anak-anak, awalnya memang pada grogi tapi lama-lama terbiasa.   

Meski sudah mengudara terus berproses dan ternyata ada regulasi baru bahwa frekuensi AM sudah tidak boleh. Karena frekuensi AM itu lintas negara, tapi tetap siaran dan tiba-tiba pandemi Covid-19 dan Taman Cerdas Jebres ditutup.

"Awalnya itu pakai streaming belum frekuensi AM karena izinnya belum keluar-keluar. Kita kemudian minta ke Kementerian kominfo untuk frekuensi darurat. akhirnya diberi frekuensi FM Agustus 2020 kemarin dan lewat streaming masih tetap jalan," terang dia. 

Mengudara di 2 Kanal

Selama pandemi Covid-19, Radio Konata pindah dari Taman Cerdas Jebres ke komplek Balai Kota Solo. Untuk programnya punya belajar dari rumah, jadi mengundang guru-guru lalu anak-anak mendengarkan dari rumah. 

"Itu di jadwal rutin, pagi TK/PAUD, agak siang SD dan kemudian SMP. Gurunya kita undang ke sini dan penyiarnya bukan anak-anak karena memang tidak boleh keluar," ucapnya. 

Dengan mengudara lewat dua kanal, yakni frekuensi FM dan streaming terus digenjot program-programnya. Kerjasama dengan Pramuka, ada nobar Konata setiap pukul 13.00 WIB di hari Jumat. 

"Kita juga mendapatkan keistimewaan nomor telepon bebas pulsa. Kita aktif terus mengudara hingga saat ini meski di masa pandemi," tuturnya. 

Menurutnya, Radio Konata merupakan radio anak yang masih eksis. Karena sekarang banyak radio anak yang jadi komersil, seperti di Yogyakarta. 

"Radio Konata adalah radio murni untuk anak-anak. Kalau yang lain ada yang setengah-setengah, bahkan ada yang untuk anak-anak buat selingan saja," papar dia.

Radio Konata ini dibentuk dengan tujuan untuk memberikan informasi spesifik kepada anak. Jadi kalau anak-anak ingin mencari informasi dunianya bisa mendengarkan Radio Konata. 

Selain itu juga untuk membangun talenta anak-anak, melatih berbicara dan mengasah rasa percaya diri.  

Untuk program-programnya itu ada Ngobar bareng Konata, Pramuka, forum anak, aongen anak, serta belajar mengajar. Untuk beroperasi secara live mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Setelah itu playlist 24 jam. 

"Kita harapkan dengan adanya Radio Konata ini anak-anak punya wadah informasi yang sesuai dengan usianya. Sehingga mereka dapat mendengarkan sesuatu yang baik dan positif," tandasnya. 

"Ini juga untuk membangun karakter anak dalam hal mereka berkomunikasi. Mereka bisa melatih keberanian dan sebagai mendukung Kota Solo sebagai kota layak anak," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More