Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 15 November 2021 | 13:05 WIB
Ilustrasi nyamuk. Kasus DBD di Kota Solo perlu diwaspadai menyusul mulai meningkatnya intensitas hujan. (Pexels.com)

SuaraSurakarta.id - Selain virus Corona atau Covid-19, demam berdarah (DBD) di Kota Solo saat ini harus mulai diwaspadai. Hal itu karena mingkatnya intensitas hujan di Kota Bengawan. 

Dinas Kesehatan Kota (DKK) mencatat sebanyak lima warga Solo meninggal karena demam berdarah (DBD). Hal ini menjadi peringatan mengingat kondisi saat ini sudah memasuki musim hujan.

“Data kasus kematian karena DBD dari Januari-10 November di Solo sebanyak 5 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih dikutip dari Timlo.net, Kamis (11/11/2021).

Ia mengatakan mengacu pada data tersebut pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit DBD. Ning menyebut angka kasus DBD tahun ini terbilang banyak.

Baca Juga: 5 Gejala Awal Demam Berdarah yang Wajib Diwaspadai, Terutama saat Musim Hujan

“Tahun ini bisa dikatakan angka kasus penyakit yang ditularkan DBD cukup tinggi. Ini jadi perhatian,” ujar Ning.

Ia mengatakan dari data laporan yang diterima, hingga 10 November 2021 tercatat kasus DBD di Kota Bengawan sebanyak 39 kasus. Dan dari jumlah tersebut lima orang diantaranya meninggal dunia.

“Sebanyak 39 kasus lima orang meninggal. Ini cukup banyak,” kata dia.

Dikatakan, dibandingkan dengan data tahun lalu, untuk jumlahnya memang lebih sedikit, tetapi untuk angka kematian DBD tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

“Data tahun 2020 angka kasusnya tercatat sebanyak 73 orang dan yang meninggal tiga orang,” tutup dia.

Baca Juga: Solo Gelar Atraksi Budaya Prajurit untuk Gaet Wisatawan

Load More