SuaraSurakarta.id - Pemkot Solo beberapa kali menggelar swab PCR secara acak di sejumlah sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Meski demikian, tak sedikit orang tua yang kecewa dan menolah anak-anaknya menjalani uji kesehatan tersebut.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, seperti diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Jumat (29/10/2021).
Gibran menyesalkan adanya penolakan itu. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan upaya mitigasi guna menekan persebaran virus SARS CoV-2 selama pelaksanaan PTM di sekolah.
Baca Juga: Ada Mahasiswa UNS Tewas Saat Diksar Menwa, Gibran: Bubarkan Saja Tidak Apa-apa
Untuk itu, putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku membutuhkan dukungan orang tua guna mencegah munculnya klaster sekolah.
“Yang penting butuh dukungan orang tua, karena kadang ada yang marah. Anaknya diuji swab marah, dijemput juga marah. Kami masih memonitor terus pelaksanaan PTM terbatas,” jelasnya.
Gibran menyampaikan gedung isolasi terpusat untuk siswa yang terpapar Covid-19 terus disiapkan. Operasional bakal dilaksanakan sesegera mungkin, namun tak akan berhasil apabila tak mendapatkan dukungan orang tua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, membenarkan hal tersebut. Berdasarkan laporan yang diterimanya, ada siswa Solo yang tak hadir saat sekolah disasar uji swab acak.
“Tidak spesifik orang tua melarang, tapi ada yang tidak hadir saat uji swab. Sebenarnya, kepala sekolah sudah meminta orang tua mengizinkan putra-putrinya untuk menjalani uji swab,” jelasnya melalui Whatsapp, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Target Herd Immunity Belum Tercapai, Gubernur Kaltim Ogah Izinkan PTM untuk SMA dan SMK
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kegiatan surveilans uji swab acak yang menyasar sekolah bakal kembali dilaksanakan pada November. Sasarannya, 29 sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
“Aturan dari Kementerian Kesehatan [Kemenkes] itu 10% dari total sekolah tiap daerah yang melakukan PTM. Di Solo, jumlahnya 29 sekolah. Setiap sekolah mengambil sampel 30 siswa dan tiga guru,” terangnya, Senin (25/10/2021).
Berita Terkait
-
Video Gibran Bareng 9 Naga Jadi Nyinyiran Emak-emak, Proyek Titipan Disinggung: Nah Ketahuan Kan..
-
Riwayat Pendidikan di Singapura Janggal, Gibran Ternyata Punya Surat Penyetaraan SMA di Australia
-
Roy Suryo Bongkar Trik Licik Akun Fufufafa Hilangkan Jejak Digital Jokowi
-
Urus Kabinet Gemuk Bikin Prabowo Kewalahan, Bakal Reshuffle Saat 100 Hari Kerja?
-
Gibran Naik Pesawat Ekonomi, Keberangkatan Selvi Ananda ke Solo Bikin Semua Penerbangan Ditunda?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Urban Fashion 2024: Hadinata Batik Tampilkan Batik yang Instagramable
-
Sederet Kiai NU Jateng Ramai-ramai Temui Jokowi di Solo Jelang Coblosan, Ini yang Dibahas
-
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Nyoblos di Pilkada Serentak 2024!
-
Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
-
Bekuk Pelaku Penyalahgunaan Narkoba, Polres Sukoharjo Sita Barang Bukti 103,53 Gram Sabu