SuaraSurakarta.id - Meninggalnya mahasiswa UNS Solo menyeta perhatian publik.Peristiwa itu diduga terdapat unsur kekerasan terhadap korban.
Penyidikan pun terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap fakta-fakta meninggalnya mahasiswa UNS Solo.
Menyadur dari Solopos.com, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, memastikan penanganan kasus meninggalnya salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) peserta Diklat Pra Gladi Patria Angkatan Ke-36 Menwa UNS Solo, Gilang Endi Saputra, dilakukan secara profesional.
Penegasan itu disampaikan Kapolresta seusai bertemu dengan Kepala Staf Komando Nasional (Konas) Resimen Mahasiswa (Menwa) Indonesia.
Diketahui pada Kamis (28/10/2021) sore, Kepala Staf Konas Menwa Indonesia, M. Arwani Denny, mendatangi Mapolresta Solo. Dia ditemui langsung oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Pascapertemuan tersebut, kepada wartawan Ade menyebutkan kedatangan Arwani adalah untuk memberikan dukungan terhadap proses penegakkan hukum kasus Gilang.
“Kami sampaikan proses penegakkan hukum yang kami laksanakan kami jamin sesuai prosedur, profesional, transparan dan akuntabel,” kata Ade.
Sejauh ini Polresta Solo sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. Terakhir Polisi menemukan bukti elektronik, namun belum dijelaskan mengenai bukti tersebut.
Sementara untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban, Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. Dia mengatakan dalam pertemuan itu juga ada diskusi.
Baca Juga: Kantongi Alat Bukti, Polisi Pastikan Meninggalnya Mahasiswa UNS Solo Ada Unsur Kekerasan
Beberapa di antaranya diskusi dalam rangka mengidentifikasi beberapa hal untuk perbaikan organisasi menwa ke depannya. Tidak disebutkan secara detail hal tersebut.
Sebelumnya Arwani menjelaskan keberadaan Menwa sesuai UU No. 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara, merupakan komponen pendukung. Menwa bukan merupakan kombatan.
Menurutnya, pendidikan dan pelatihan di dalam Menwa juga harus disesuaikan dengan hal tersebut. “Hari ini kami memang melakukan reorientasi dan reformasi pembinaan Menwa. Hari ini rujukan kami adalah tridarma perguruan tinggi,” jelas dia.
Unsur pengabdian masyarakat dalam tridarma tersebut, untuk Menwa diarahkan untuk bidang penanganan kebencanaan,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter