SuaraSurakarta.id - Seorang pria asal Dusun Dologan RT1/RW3 Desa Jendi Kecamatan Girimarto, W (45), ditusuk oleh LK (31), warga kecamatan Ngadirojo, Sabtu (25/9/2021).
Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di sebelah kiri dan kini kondisinya sudah membaik. Pelaku nekat melakukan hal itu karena tersulut emosi akibat ketidakjelasan arisan online yang diikuti oleh istri pelaku dan anak korban.
Pelaku penusukan warga Kecamatan Girimarto bicara blak-blakan soal arisan online yang menjerat istri dan anak korban.
Selain merasa dibohongi, pelaku sendiri mengaku tidak tahan dan sudah kehabisan uang lantaran dikejar-kejar oleh member arisan online yang dikumpulkan istri pelaku.
“Istri saya tertipu totalnya Rp 300 juta. Itu duit dari member arisan online dan Rp 50 juta duit pribadi, yang saya gunakan nalangin member,” ungkap pelaku saat diwawancarai wartawan usai konferensi pers di halaman Mapolres Wonogiri, Jumat (1/10/2021) seperti diwartakan Timlo.net--jaringan Suara.com.
Menurut dia, member arisan online yang disetor uang melalui istri pelaku sebanyak 38 orang. Nominal arisan itupun bervariasi, ada yang setor Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
LK menyatakan bahwa setelah uang terkumpul kemudian disetor kepada PPA (31) warga Kecamatan Girimarto yang juga anak korban penusukan, berinisial W (45). Ia juga menyebutkan, setiap satu member istri pelaku mendapat keuntungan Rp 50 ribu.
“Sebelumnya sudah dua kali ke sana, mau minta kejelasan soal arisan online itu, tapi tidak ada iktikad baik. Bahkan saat saya kesana PPA selalu bersembunyi di balik pintu kalau nggak hanya diam saja. Jadi yang keluar hanya ayahnya saja,” kata dia.
Karena itu, di kedatangannya yang ketiga LK emosi dan akhirnya menusuk korban yang notabene ayah PPA karena dirasa selalu ikut campur. Menurut dia, jika PPA yang menemuinya kemungkinan penusukan itu tidak terjadi.
Baca Juga: Kasus Pembacokan di Sading, Korban Penganiayaan Berpeluang Jadi Tersangka
“Mau konsultasi soal arisan ini, istri saya kan juga punya member. Setiap hari kami didatangi member. Saat itu saya juga sudah tidak punya uang, cuma ingin kejelasan,” kata dia.
Akibat terjerat arisan online itu kata LK, usaha jualan pakaian istrinya bangkrut. Bahkan, baju dagangan istrinya juga diikhlaskan begitu saja saat diambil oleh member yang setiap hari menagih.
“Saya emosi merasa dibohongi. Istri saya kan juga member, yang lain infonya sudah cair sebagian kok istri saya belum,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Supardi mengatakan ada kemungkinan banyak korban akibat arisan online ini. Namun hingga saat ini belum ada korban arisan online yang melapor.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui siapa yang berada di atas pengepul arisan online ini. Sampai saat ini kami belum menerima laporan dari warga yang tertipu dengan arisan online,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
Terkini
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat