Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 15 September 2021 | 22:01 WIB
Terpidana kasus pembalakan liar Adelin Lis (tengah) dibawa oleh petugas setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (19/6/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

SuaraSurakarta.id - Kasus paspor palsu tersangka pembalakan liar di Sumatera Utara, Adelin Lis hingga bisa terbang ke Singapura terus memunculkan berbagai fakta baru.

Belakangan dari informasi yang didapatkan, mantan Kepala Imigrasi Jakarta Utara, Sutrisno disebut menjadi aktor dibalik keluarnya paspor palsu itu.

Sosok yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Kepegawaian Kemenkumham itu disebut-sebut membantu dan menandatangani paspor Adelin Lis dengan nama Hendro Leonardi hingga bisa terbang ke Negeri Singa.

Adelin Lis sudah lama menjadi buronan selama 10 tahun oleh pihak Kejaksaan Agung, akhirnya ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia, pada Juni 2021.

Baca Juga: Bareskrim Polri Kumpulkan Bukti-bukti Terkait Paspor Palsu Buronan Adelin Lis

Mudahnya buronan institusi penegak hukum keluar negeri menggunakan paspor palsu menunjukkan lemahnya sistem administrasi dalam penegakan hukum.

Hanya saja, sejumlah pejabat terkait di Kemenkumham bungkam saat dikonfirmasi perihal informasi itu.

Sutrisno saat dikonfirmasi berkali-kali tidak merespon atas kejadian itu. Dia memilih bungkam dengan alasan sudah dijelaskan pejabat yang berwenang yakni Humas Ditjen Imigrasi.

Kemudian Inspektur Jenderal Imigrasi, Razilu saat dikonfirmasi terkait peristiwa itu malah melimpahkan kepada Inspektur Wilayah 3 Kemenkumham, Khairuddin untuk menjelaskan kepada media terkait kasus tersebut.

Saat berhasil dihubungi, Khairuddin mengaku akan mengkroscek informasi tersebut.

Baca Juga: Begini Cara Bareskrim Usut Kasus Pemalsuan Paspor Buronan Adelin Lis

"Saya cek dulu atas kasusnya dan yang menanganinya," jelas dia melalui pesan whatsapp, Rabu (15/9/2021) malam.

Namun saat mencoba ditelepon, Khairuddin enggan memberikan respon.

Pengurus Korwil PERADI Jateng, M Badrus Zaman menegasan perlu komitmen tinggi dalam upaya penegakan hukum, khususnya dalam menangani berbagai kasus besar yang terjadi.

"Kami apresiasi tertangkapnya buron pembalakan hutan di Mandailing Natal Sumatera Utara itu. Harapan kami penegak hukum negara bisa berkaca dari kasus ini dan lebih serius menangani kasus krusial," tegas Badrus Zaman saat dikonfirmasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Adelin Lis alias Hendro Leonardi, yang sudah lama menjadi buronan pihak Kejaksaan Agung, akhirnya ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia, pada Juni 2021.

Diketahui Adelin Lis adalah owner PT Mujur Timber Group dan PT Keang Nam Development Indonesia yang menjadi terpidana kasus pembalakan liar di hutan Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Dalam putusan Mahkamah Agung, Adelin Lis divonis 10 tahun penjara serta membayar uang pengganti Rp 119,8 miliar dan dana reboisasi 2,938 juta dollar AS. Namun, kejaksaan tidak bisa mengeksekusi karena yang bersangkutan lebih dahulu kabur ke Singapura.

Load More