Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Mural yang ada di Jalan Gatot Subroto, Nonongan, Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Aksi seni mural merupakan salah satu kreativitas yang dimiliki masyarakat dalam bidang seni. 

Di Kota Solo ada beberapa lokasi yang dijadikan sebagai ajang kreativitas membuat mural oleh masyarakat khususnya anak-anak muda. 

Lokasi-lokasi yang dijadikan ajang kreativitas, seperti di Jalan Gatot Subroto, Jalan Slamet Riyadi, Flyover Manahan, Jalan Juanda hingga parapet Sungai Bengawan Solo.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun berencana akan menambah lagi lokasi untuk kreativitas masyarakat.

Baca Juga: Bantah Anti Kritik, Gibran Ingin Warga Langsung WA: Sak Solo Wes Ngerti Nomerku Kabeh

Rencana penambahan ini karena marak aksi-aksi vandalisme atau corat coret yang dilakukan di dinding rumah warga. 

"Lokasi atau tempat untuk menyalurkan minat dan bakat anak-anak muda di Solo itu sudah banyak," ujar Gibran, Jumat (27/8/2021).

Menurutnya, mural-mural sudah ada di mana-di mana dan itu diperbolehkan semua. Itu bisa dilihat di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Slamet Riyadi sudah banyak mural.

Selain itu ada di Jalan Juanda, kawasan Flyover Manahan serta Parapet Sungai Bengawan Solo Jurug. 

"Kita sudah sediakan tempat, Jalan Subroto apa spacenya kurang gede. Kalau kurang gede tak kasih lagi, jalan apa," ungkap dia.

Baca Juga: Grafiti Kritikan PPKM Muncul di Kota Solo, Praktisi Mural: Sah di Negara Demokrasi

Gibran menyebut jika mural dan vandalisme itu berbeda. Kalau mural, streat art, grafiti atau seni-seni dalam bentuk lain bisa dinikmati banyak orang. 

Load More