SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan merobohkan dan membangun ulang rusunawa Semanggi di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon.
Para penghuni pun banyak yang resah dan sedih dengan rencana akan dirobohkan dan dibangun ulang lagi rusunawa.
"Banyak yang resah dan sedih saat dapat kabar rusunawa mau dibongkar dan dibangun ulang lagi," ujar salah satu penghuni rusunawa Semanggi, Putut Dewangga saat ditemui, Kamis (26/8/2021).
Putut, yang merupakan penghuni awal Rusunawa Semanggi dibangun atau pada 2009 lalu merasa berat saat diminta pindah. Ia bersama penghuni lain tidak tahu mau pindah kemana saat rusunawa akan dibangun.
"Tidak tahu akan pindah ke mana. Menunggu pesangon dari Pemkot dulu untuk cari kontrakan," sambungnya.
Ia mengakui sulit mencari rumah kontrakan untuk saat ini. Karena hingga sekarang belum memiliki uang dan menunggu pesangon dari Pemkot.
"Yang kebetulan yang buka pertama kali disini. Turut serta yang nguri-nguri rusunawa ini, tapi malah diminta pindah," katanya.
Putut mengakui jika kondisi rusunawa memang sudah mengkhawatirkan. Banyak dinding tembok yang rusak dan retak-retak.
Bahkan pemkot telah memberi tanda lingkaran merah di dinding rusunawa dilantai satu hingga lantai empat. Tanda itu menandakan jika dinding-dinding tersebut rusak dan membahayakan.
Baca Juga: Kota Solo Masih PPKM Level 4, Gibran Izinkan Mal Dibuka
Cat-cat tembok sudah mengelupas. Atap-atap kamar banyak yang bocor. Saluran air pun tidak lancar, jadi tidak bisa mengalir dan jadi bau.
"Kondisinya memang banyak yang rusak, banyak juga yang sudah tambalan dan atap bocor semua," ungkap dia.
Tak jarang penghuni memperbaiki bagian-bagian rusunawa yang rusak. Perawatan rutin dilakukan oleh penghuni.
"Kalau rusak penghuni sering memperbaiki sendiri. Kalau dibiarkan akan semakin parah," ucapnya.
Senada disampaikan Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Mojo, Narto belum mencari rumah kontrakan baru. Mengingat uang kompensasi dari pemkot belum cair.
"Belum cari, penghuni lain juga belum pada cari. Kita yang tinggal disini kan termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), jadi menunggu uang kompensasi cair," tutur dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Satresnarkoba Polres Sukoharjo Ungkap Peredaran Sabu 19,04 Gram, Ini Kronologinya
-
Hasil Sragen City Run 2025: Atlet Yonif 413/Bremoro Kostrad Raih Juara 2 dan 4
-
Usai Keracunan, Para Siswa SMPN 1 Tawangmangu Tak Takut Santap MBG Lagi
-
Aset Mantan Bos PT Sritex Disita Kejagung, Lurah di Solo Ungkap Fakta Mengejutkan