Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 26 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Penghuni rusunawa Semanggi sedang menunjukkan kondisi bangunan rusunawa. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan merobohkan dan membangun ulang rusunawa Semanggi di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon.

Para penghuni pun banyak yang resah dan sedih dengan rencana akan dirobohkan dan dibangun ulang lagi rusunawa.

"Banyak yang resah dan sedih saat dapat kabar rusunawa mau dibongkar dan dibangun ulang lagi," ujar salah satu penghuni rusunawa Semanggi, Putut Dewangga saat ditemui, Kamis (26/8/2021).

Putut, yang merupakan penghuni awal Rusunawa Semanggi dibangun atau pada 2009 lalu merasa berat saat diminta pindah. Ia bersama penghuni lain tidak tahu mau pindah kemana saat rusunawa akan dibangun.

Baca Juga: Kota Solo Masih PPKM Level 4, Gibran Izinkan Mal Dibuka

"Tidak tahu akan pindah ke mana. Menunggu pesangon dari Pemkot dulu untuk cari kontrakan," sambungnya. 

Bangunan Rusunawa Semanggi, Solo yang akan dirobohkan dan dibangun ulang. [Solopos/Nicolous Irawan]

Ia mengakui sulit mencari rumah kontrakan untuk saat ini. Karena hingga sekarang belum memiliki uang dan menunggu pesangon dari Pemkot.

"Yang kebetulan yang buka pertama kali disini. Turut serta yang nguri-nguri rusunawa ini, tapi malah diminta pindah," katanya.

Putut mengakui jika kondisi rusunawa memang sudah mengkhawatirkan. Banyak dinding tembok yang rusak dan retak-retak.

Bahkan pemkot telah memberi tanda lingkaran merah di dinding rusunawa dilantai satu hingga lantai empat. Tanda itu menandakan jika dinding-dinding tersebut rusak dan membahayakan.

Baca Juga: Gaya Anak Jokowi Pimpin Solo, Tinggalkan Mobil Dinas di Lokasi Bermasalah

Cat-cat tembok sudah mengelupas. Atap-atap kamar banyak yang bocor. Saluran air pun tidak lancar, jadi tidak bisa mengalir dan jadi bau.

"Kondisinya memang banyak yang rusak, banyak juga yang sudah tambalan dan atap bocor semua," ungkap dia.

Tak jarang penghuni memperbaiki bagian-bagian rusunawa yang rusak. Perawatan rutin dilakukan oleh penghuni. 

"Kalau rusak penghuni sering memperbaiki sendiri. Kalau dibiarkan akan semakin parah," ucapnya.

Senada disampaikan Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Mojo, Narto belum mencari rumah kontrakan baru. Mengingat uang kompensasi dari pemkot belum cair.

Kondisi bangunan Rusun Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (20/8/2021). [Solopos/Wahyu Prakoso]

"Belum cari, penghuni lain juga belum pada cari. Kita yang tinggal disini kan termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), jadi menunggu uang kompensasi cair," tutur dia.

Menurutnya, kalau kompensasi sudah diterima penghuni bisa tenang. Bahkan akan langsung mencari rumah kontrakan. 

"Tidak tahu kapan uang kompensasi cair, besaran yang akan kita terima juga belum tahu berapa. Ya, kalau kompensasi sudah cair, pasti penghuni akan cari rumah kontrakan," terangnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP) Solo,
Taufan Basuki mengatakan jika hasil kajian awal bangunan rusunawa Semanggi sudah tidak layak. 

Jadi pembangunan ulang dianggap menjadi solusi terbaik untuk memastikan keamanan para penghuni di masa mendatang. 

"Untuk keseluruhan proses pembangunan dan pendanaannya dari pusat. Kami hanya menyiapkan lahannya saja, untuk lahan tetap seperti saat ini, empat lantai dengan 196 kamar," paparnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More