SuaraSurakarta.id - Mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Toyota Innova AD 1 A yang diparkir di depan SMK Batik 2 Solo akhirnya diambil.
Pantauan di lapangan, Rabu (25/8/2021) mobil dinas warna putih tersebut sudah tidak ada. Padahal kemarin, Selasa (24/8/2021) sejak pagi hingga sekitar pukul 16.00 WIB mobil dinas masih ada di lokasi.
"Sudah diambil kemarin sore," ujar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (25/8/2021).
Gibran memastikan, kondisi mobil dinas tidak masalah meski ditinggal beberapa hari di SMK Batik 2 Solo.
"Tidak apa-apa, kondisinya baik," sambungnya.
Gibran pun tidak ada rencana memarkirkan mobil dinas di SMP Al Irsyad Solo. Padahal SMP Al Irsyad Solo telah melanggar aturan dengan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Selasa (24/8/2021).
"Tidak usah. Kan tidak ada masalah di sana," ungkap dia.
Gibran mengatakan, jika hasil tes antigen di SMP Al Irsyad baik siswa dan guru-gurunya negatif semua.
"Alhamdulillah, hasil tes antigennya negatif semua," terangnya.
Baca Juga: Gaya Anak Jokowi Pimpin Solo, Tinggalkan Mobil Dinas di Lokasi Bermasalah
Meski mobil dinasnya di SMK Batik 2 Solo sudah diambil, bukan berati masalahnya itu sudah selesai. Mengingat Dinas Pendidikan (Disdik) masih melakukan pengecekan dibeberapa sekolah yang diduga nekat menggelar PTM.
"Disdik masih mengecek ke beberapa sekolah. Saya tegasnya PTM belum boleh, tunggu dulu saja," kata dia.
Gibran enggan menjelaskan kenapa sering meninggalkan mobil dinasnya di tempat yang dianggap bermasalah.
Dirinya juga tidak ada niatan untuk memberikan warning atau peringatan bagi pihak yang melanggar aturan.
"Nggak ada maksud apa-apa," kata Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi ini meminta sekolah-sekolah untuk tidak sembunyi-sembunyi menggelar PTM. Karena pasti akan ketahuan jika tetap sembunyi-sembunyi.
"Jangan seperti itu dan sangat membahayakan murid-murid. Tidak usah sembunyi-sembunyi pasti akan ketahuan," tutur dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Etty Retnowati mengatakan memang ada sekolah yang sembunyi-sembunyi menggelar PTM.
"Tidak banyak memang jumlahnya. Semuanya itu sekolah swasta, ada TK, SD, dan SMP," ucapnya.
Etty menambahkan, akan langsung bertindak kalau mendengar ada sekolah yang menggelar PTM. Dirinya berharap untuk sekolah-sekolah taati aturan dan menunggu sampai kondisi membaik atau Level 3.
"Biasanya itu ada laporan Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas) atau ke dinas. Itu langsung kita ingat dan tegur," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sumari Tukang Becak Pasar Gede Meninggal Serangan Jantung, Keluarga Sudah Ikhlas
-
Calon Ketua DPC PDIP Solo Ikuti Psikotes Besok, Dua Sosok Buka Suara
-
Skak Mat Roy Suryo, Kepala SMA Santo Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya
-
Gerak Cepat Satreskrim Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Uang Bank Rp 10 Miliar
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar