SuaraSurakarta.id - Inovasi Rutan Kelas I Surakarta dengan membangun pabrik garmen plus sebagai sarana pembekalan warga binaan pemasyarakatan (WBP) langsung membuahkan hasil.
Tak tanggung-tanggung, pabrik tersebut langsung mendapatkan orderan ribuan pemesanan kerajinan dari masyarakat.
“Agustus ini, mereka telah menerima pesanan berupa goodie bag sebanyak 3.900 pcs dari masyarakat,” ungkap Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Urip Dharma Yoga, Jumat (20/8/2021).
Urip memaparkan, pabrik garmen yang didirikan di Rutan Surakarta merupakan satu-satunya pabrik pertama di Jawa Tengah.
Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan untuk mengoptimalkan progam pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang masih menjalani hukuman di kesatuan kerja tersebut.
"Target utamanya tentu memberikan bekal keterampilan guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi WBP. Sehingga nanti saat bebas menjadi manusia lebih baik dan produktif, hingga pada saatnya nanti kembali, dapat diterima dan berguna di tengah-tengah masyarakat," paparnya.
Sebelum terjun, mantan Kepala Lapas Wonogiri itu memastikan para WBP memperoleh ketrampilan dasar operasional garmen, seperti pemotongan pola bahan, menjahit dengan mesin, serta pengetahuan mengenai tata kelola sebuah pabrik garmen.
PT Amura Pratama sebagai mitra kerja menetapkan standar yang tinggi dalam pembangunan pabrik tersebut.
Dalam menentukan Sumber Daya Manusia, Rutan Surakarta tidak main-main yakni WBP yang mempunyai kreteria sesuai syarat-syarat yang ditentukan.
Baca Juga: Gaya Jalan Gibran Menjadi Sorotan, Pengamat: Cenderung Bersikap Terbuka dan Suka Tantangan
"Ratusan WBP Rutan Surakarta lebih dulu diseleksi melalui Assement Risiko yang dilakukan oleh pembimbing," tuturnya.
Inovasi itu mendapatkan sambutan positif dari Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, A Yuspahruddin. Menurutnya, bekal ketrampilan yang diberikan dapat dimanfaatkan ketika mereka bebas nanti.
“Upaya itu untuk mengembalikan WBP ke jalan yang benar perlu dukungan penuh semua pihak. Sehingga mereka butuh bekal saat bebas nanti. Ini upaya positif yang dilakukan,” tegas dia.
Selain itu, apresiasi dan dukungan juga datang dari berbagai pihak. Mulai dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Anggota Komisi III DPR Eva Yuliana dan Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB Noviana Andriana, Menteri Hukum dan HAM Yassona H Laoly, Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, dan mantan Sekjen Kemenkumham selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Peduli Pemasyarakatan Hasanuddin Massaile.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DANA Kaget Spesial Warga Solo: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Gas Linknya Lur!
-
7 Wisata Dekat Pasar Gede Solo yang Paling Cocok untuk Healing di Akhir Pekan
-
PB XIV Mangkubumi Akui Belum Pikirkan Jumenengan, Masih Masa Berkabung, Fokus 40 Hari
-
Blak-blakan Soal Bebadan Baru Keraton Solo, PB XIV Purboyo: Tiap Generasi Punya Waktunya
-
Misteri SK Ketua PDIP Jateng: FX Rudy Definitif Gantikan Bambang Pacul? Teguh Prakosa Buka Suara