SuaraSurakarta.id - Nama Persis Solo harus tercoreng dengan munculnya kasus menunggaknya pembayaran gaji pemain musim lalu.
Namun demikian, Persis Solo berkomitmen akan membantu para pemain tersebut untuk menuntut haknya kepada manajemen Laskar Sambernyawa yang terdahulu.
Menyadur dari Solopos.com, dengan melihat kasus pemain Persis Solo tersebut menjadi momentum bagi pemain untuk lebih memahami kontrak mereka.
Pemain diminta tak silau dengan nominal gaji sehingga tidak memperhatikan klausul dan kelengkapan lain dalam perjanjian.
Di sisi lain, klub diminta menjunjung tinggi keadilan dan transparansi dalam proses kontrak pemain.
Seperti diketahui, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menerima aduan dari 18 pemain Persis soal tunggakan gaji musim lalu.
Salinan Kontrak
Namun APPI hanya dapat memproses laporan tujuh pemain lantaran 11 pemain lainnya tak memiliki salinan kontrak.
Salinan kontrak tersebut penting untuk lampiran saat mengajukan gugatan hubungan industrial melalui National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia.
Baca Juga: Gaji Ditunggak, 18 Mantan Pemain Persis Solo Laporan ke APPI
Para pemain pun dipersulit saat meminta salinan kontrak. Hal ini tentu merugikan 11 pemain yang mestinya dapat turut memperjuangkan hak bersama tujuh pemain lain.
Tokoh Pasoepati yang juga agen pemain, M. Badres, mengatakan belum semua pemain memiliki pemahaman baik terhadap klausul kontraknya.
Menurut Badres, sebagian pemain cenderung hanya melihat nominal kontrak sebelum memberi tanda jadi.
“Mereka langsung membuka lembar terakhir karena tergiur dengan angka kontraknya. Sangat jarang pemain menanyakan seputar hak dan kewajiban mereka sebelum penandatanganan kontrak,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (17/8/2021).
Segan Bertanya
Badres mengatakan rasa segan untuk bertanya juga menjadi faktor lain yang membuat pemain tidak memahami hak mereka.
Terkait problem salinan kontrak, FIFA sejatinya sudah memberikan panduan dalam Standar Minimum Kontrak Pesepak Bola Profesional.
Dalam aturan itu, setiap pihak yang tercantum pada kontrak harus memiliki salinan atas kontra tersebut.
Salinan yang sama juga harus dkirimkan pada badan penyelenggara kompetisi dalam hal ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Mestinya klub dan pemain sama-sama saling menjaga demi kebaikan bersama. Semoga dengan kejadian ini pemain lebih melek kontrak,” ujar Badres.
Executive Committee APPI, Riyandi Angki, mengatakan masih banyak pesepak bola yang tidak memiliki salinan kontrak.
Selain Persis, pihaknya mencatat klub seperti PSM Makassar dan Mitra Kukar tak memberikan salinan kontrak pada pemain.
“Ini jelas melanggar peraturan FIFA. Tidak adanya salinan kontrak juga sangat merugikan pemain karena mereka tidak dapat menyelesaikan kasusnya melalui NDRC. Kami minta semua klub segera menaati aturan,” ujar Angki dalam pernyataan resmi APPI.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia