SuaraSurakarta.id - Sekolah online sudah diterapkan kurang lebih 18 bulan. Hal itu karena adanya Pandemi Covid-19.
Seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) atau pembelajaran tatap muka (PTM) ditiadakan sejak 20 Maret 2020 lalu. Para siswa pun akhirnya menjalani sekolah online atau dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Menyadur dari Solopos.com, beragam kendala pun dirasakan oleh para siswa-ssiwi sekolah baik tingkat SD hingga SMA saat menjalani sekolah online atau PJJ.
Kendala yang dirasakan adalah sesi KBM yang dianggap kurang maksimal karena hanya dilakukan beberapa menit saja.
Baca Juga: Heboh! Jenazah Ulama Ini Mendadak Hilang Saat Dikebumikan, Netizen: Merinding Lihatnya
Selain itu kendala teknis yang mengharuskan siswa-siswi haru memiliki gawai dan kuota internet yang dianggap memberatkan dari sisi keuangan.
Selain kendala teknis, rupanya beberapa tenaga pengajar juga dinilai tidak maksimal dalam memberikan sesi KBM.
Melalui unggahan yang ada di laman Instagram @bloraupdates, Selasa (10/8/2021), seorang guru les membuat sebuah video yang dikhususkan kepada para pengajar sekolah.
Dalam video tersebut, guru les tersebut secara terang-terangan memberikan kritik keras kepada para tenaga pengajar di sekolah dalam memberikan tugas. Dalam video tersebut, guru les tersebut menganggap bahwa memberikan tugas dengan menggunakan video YouTube itu tidak maksimal karena tidak semua anak paham.
Dalam kritikannya itu,guru les itu juga menyampaikan bahwa guru di sekolah seharusnya memberikan tugas beserta cara pengerjaannya dengan merekam video sendiri dan kemudian di kirim melalui grup obrolan di layanan pesan instan WhatsApp pada umumnya, bukan hanya memberikan tautan video dari Youtube
Baca Juga: Jajan Sandwich Sarden, Viral Warganet Ini Malah Menangis saat Lihat Isiannya
Berikut ini kritikan keras yang disampaikan guru les dalam video tersebut:
“Terkhusus kepada bapak ibu guru yang selalu memberikan soal kepada muridnya tanpa memberikan tutor atau memberikan tutor melalui video Youtube. Pak, bu, gak semua anak ngerti kalau dijelaskan melalui Youtube. Trus jenengan bisa jawab ‘trus apa gunanya ada orang tua di rumah?’ pak, bu, ndak semua orang tua itu ngerti, ndak semua orang tua itu bisa, makane anake disekolahno, ben anake ngerti ya.
Alangkah baiknya, kalau jenengan mau memberi tugas jangan lewat Youtube. Jenengan bikin video sendiri dan Anda menjelaskan. Kemudian video Anda di-share ke grup (WhatsApp) jadi anak luweh (lebih) ngerti (tahu) jadi jangan memberikan soal tanpa memberikan tutor (cara pengerjaannya) terutama pelajaran Matematika.
Sakno (kashihan) lho bu, pak.. muridku les iki (sambil menunjuk peserta didiknya) nek gak ta terangno lholak-lholok tenan apalagi ndelog video Youtube’e, ora ngerti babar blas. (muridku les ini kalau tidak saya bantu jelaskan, benar-benar bingung apalagi lihat video Youtube-nya, tidak paham sama sekali)
“Ini loh Pak harusnya (jelasin melalui mulut) mulut ini loh yang bunyi. Iya Pak, Bu, terkhusus bapak ibu guru yang selalu memberikan soal diikuti dengan tutor melalui YouTube
Alangkah baiknya bapak ibu bikin video sendiri biar anak-anak lebih paham, ngapunten nggih pak bu guru, nggih! (Maafkan lho bapak ibu guru)
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Buruan Ambil, 3 Link Dana Kaget Hari Ini, Tambahan Cuan Akhir Pekan
-
Tarif AS Mencekik Ekspor: Saatnya Prioritaskan Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan