Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 09 Mei 2021 | 03:40 WIB
Inilah foto babi yang diduga babi ngepet yang ditemukan warga Perumnas Mojosongo, Jebres, Minggu (1/5/2016) dini hari. [JIBI/Solopos/Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Beberapa waktu lalu, masyarakat digemparkan dengan isu munculnya babi ngepet di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Ironisnya, babi tersebut pun akhirnya dieksekusi dengan cara disembelih. Kasus ini menyedot perhatian publik lantaran babi tersebut dipercaya sebagai babi jadi-jadian alias babi ngepet.

Seiring berjalannya waktu, babi tersebut benar-benar hewan asli. Ustaz Adam Ibrahim akhirnya ditetapkan sebagai tersangka menyebar hoaks.

Dia dijerat dengan Pasal 14 ayat 1 dan atau ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.terancam hukuman penjara selama 10 tahun.

Baca Juga: Penjual Perangko Kembalikan Uang Rp20 Juta dan Dipuji Ustaz Yusuf Mansur

Selain itu, seorang wanita yang biasa disapa Ibu Wati juga diusir warga, karena telah menuding tetangganya menjalankan praktik babi ngepet.

Jauh sebelum itu, kasus yang hampir serupa sempat menghebohkan warga Mojosongo, Jebres, Solo yang juga dihantam isu babi ngepet 1 Mei 2016 silam.

Seperti dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, babi ngepet tersebut ditangkap saat akan masuk ke rumah warga di di Jl Rinjani Barat, Perumnas Mojosongo. Setelah ditangkap, babi tersebut dimasukkan dalam kandang bambu berukuran sekitar 3 meter x 1 meter.

“Karena tidak ada warga yang mengaku dan warga sekitar pada takut semua, jadi saya bawa pulang saja. Nanti kalau pemiliknya mencari, ya saya berikan,” ujar Hariyanto alias Hari Suling, warga di kompleks perumahan Rinjani Timur RT 005/ RW 019, Kelurahan Mojosongo, Jebres yang rumahnya jadi lokasi penangkapan babi tersebut.

Penangkapan babi itu bermula ketika warga di Perumahan Sibela, Mojosongo, digegerkan oleh penampakan seekor babi yang keluar masuk rumah warga pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: Haru Biru, Tangis Narapidana Bertato Rutan Solo Pecah di Pangkuan Sang Ibu

Hari yang kala itu bertugas patroli menjaga kampung langsung bergegas mencari keberadaan babi yang bikin resah warga Sibela itu.

Meronta-ronta

Bersama rekan-rekannya, Hari lantas mendapati babi itu tengah masuk di salah satu rumah warga di perumahan Sibela. Hari pun langsung masuk rumah dan menangkap babi itu dengan cekatan.

“Saat saya tangkap sempat meronta-ronta terdengar seperti orang mabuk begitu,” akunya.

Isu babi ngepet semakin menjadi-jadi ketika warga lain yang menonton babi itu seakan melihat keanehan. Adalah Bambang Haryanto yang menyebut babi tersebut mengeluarkan air mata.

"Lalu badannya seperti anjing, tapi mukanya babi,” ujarnya.

Milik Seorang Peternak

Namun hanya berselang sehari, isu babi ngepet tersebut hanya sebatas isapan jempo. Babi itu ternyata milik Sigit, peternak babi asal RW 009 kelurahan setempat.

Lurah Mojosongo, saat itu Agus Triyono menceritakan jika Sigit mengirim 60 ekor babi ke Jakarta dengan truk, malam sebelum kejadian.

Diduga karena terjadi guncangan di perjalanan, ada seekor babi yang terlepas dari kurungan. Seekor babi itulah yang kemudian berkeliaran di rumah-rumah warga Perumahan Sibela Mojosongo.

“Nah, mungkin karena keluyuran di malam hari, lantas dikira warga sebagai babi ngepet. Padahal itu babi milik peternak yang lepas saat dikirim ke Jakarta,” jelasnya.

Sigit sendiri baru mengetahui ada seekor babi miliknya yang lepas setelah pembelinya di Jakarta menanyakan jumlah babi yang dikirim sebanyak 59 ekor. Padahal sesuai pesanan, jumlah babi yang mestinya dikirim 60 ekor.

“Pemiliknya lantas mendengar cerita ada babi ngepet itu. Lantas dicocokkan dengan ciri-ciri babi peliharaannya yang dikasih tindik pada bagian telinganya. Ternyata cocok,” paparnya.

Atas keterangan inilah, Agus memastikan bahwa tak ada babi ngepet di Mojosongo. Agus mengimbau warga agar tak mudah percaya pada isu-isu yang masih simpang siur.

“Pak Sigit sendiri tadi sudah mengikhlaskan babinya karena sudah diambil orang lain,” pungkasnya.

Load More