Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 24 April 2021 | 04:18 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat melihat-lihat UMKM disela-sela penandatanganan kerjasama dengan Shopee di Hotel Alila, Jumat (23/4/2021). [Suara.com Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendorong para UMKM di Kota Solo untuk go digital mengingat pada saat ini memasuki era industri 4.0. Apalagi saat ini di masa pandemi, sehingga dibutuhkan digitalisasi pada setiap langkah operasional bisnis sehari-hari agar tetap maju dan berkembang. 

"Era revolusi industri 4.0, sebenarnya mempercepat dan sekaligus memaksa semua UMKM untuk go digital. Mau tidak mau harus go digital," terang Gibran di sela-sela penandatangan Nota Kesepahaman Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan Shopee Indonesia di Hotel Alila, Jumat (23/4/2021). 

Pada masa pandemi ini, lanjut dia, sebenarnya masyarakat khususnya harus bersyukur. Bersyukur kenapa, karena masyarakat dipaksa untuk mau tidak mau go digital. 

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada pergeseran kebiasaan baru di masyarakat. Kebiasaan baru ini seperti adaptasi kebiasaan berjualan, berbelanja dan  pesan-antar makanan secara daring, melakukan transaksi sehari-hari secara non tunai hingga melakukan berbagai kewajiban pembayaran secara daring.  

Baca Juga: Gibran Larang Presiden Jokowi Mudik Lebaran ke Kota Solo

"Jadi yang sebelumnya mungkin berjualannya masih offline belum jemput bola. Ini sekarang ditengah pandemi kita mau tidak mau harus go digital, yang sebelumnya belum berjualan di marketplace, ini semuanya kita dipaksa," ujarnya.  

Produk-produk UMKM di Kota Solo sangat berkembang sekali dan memiliki kualitas bagus bisa bersaing dengan produk-produk luar. UMKM di Solo bahkan banyak diminati oleh masyarakat luas, baik handicraft, batik, atau makanannya. 
 
"Saya yakin pasar UMKM Solo bisa menembus pasar nasional hingga internasional. Potensi UMKM di Kota Solo cukup banyak perlu sentuhan untuk berkembang,"  kata dia.     

Adanya kerjasama dengan Shopee Indonesia ini bisa membantu UMKM agar berkembang dan naik kelas. Sebelumnya sudah ada beberapa kerjasama dengan berbagai pihak seperti Gojek, Grab, atau Tokopedia yang sama-sama membantu atau memudahkan pemasaran produk UMKM di Solo.

"Saya pengin dengan kerjasama ini, UMKM di Solo bisa dibina atau naik kelas. Sehingga ini bisa berpengaruh pada kemajuan UMKM di Solo, saya yakin dengan bergabungnya UMKM ke Shopee pasti akan membuka pasar yang lebih luas lagi," ungkapnya. 

Di Solo ada 40 ribu UMKM yang sudah bergabung dengan Shopee. Gibran tidak ingin dari jumlah tersebut ada beberapa puluh ribu UMKM yang tidak aktif. 

Baca Juga: Kocak! Tahu Gibran Jadi Wali Kota Solo, Jan Ethes Ingin Ikuti Jejak Jokowi

"Saya tidak ingin yang sudah join tapi tidak berdampak pada omzetnya. Saya ingin 40 ribu UMKM itu bisa dibina dengan baik, bisa dinaik kelaskan, bisa dibantu marketingnya, terutama untuk pasar nasional dan internasional," papar dia. 

Sementara itu Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja mengatakan di Solo ada 40 ribu UMKM yang sudah bergabung dengan Shopee. Bahkan sebanyak 5.000 UMKM memiliki toko ekspor yang aktif. 

"Jadi ini sebuah potensi yang sangat besar bagi pedagang lokal untuk selalu berkembang kedepannya,"  sambungnya. 

Handhika menambahkan, Shopee akan memberikan edukasi kepada para UMKM-UMKM di Kota Solo. Jadi bagaimana mereka bisa mencapai pasaran yang lebih luas lagi bukan lagi pasar lokal tapi juga pasar nasional dan internasiona. 

"Kita juga akan membantu dari, segi marketing, segi voucher, dan juga segi pendanaan. Jadi bagaimana mereka bisa meningkatkan modal untuk pekerja mereka," tandas dia.  

Kota Solo, lanjut Handhika, memiliki potensi yang sangat besar dan kuat.  Apalagi sudah ada 40 ribu UMKM yang bergabung dan jumlahnya akan meningkat lagi.

"Kita ingin Kota Solo menjadi percontohan kota-kota lain. Bagaimana UMKM-UMKM lokal bisa menjadi barang-barang yang diminati," pungkasnya. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More