Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 19 April 2021 | 11:43 WIB
Belasan remaja, Kepala Desa Banaran Sambungmacan Sragen, serta polisi berfoto sembari menunjukkan surat pernyataan para remaja tidak mengulangi aksi mandi di bak truk. [Istimewa-Satlantas Polres Sragen]

SuaraSurakarta.id - Sebuah video belasan remaja berenang di bak truk dump di jalan raya Sragen-Ngawi, tepatnya di daerah Sambungmacan, Sragen viral di media sosial. Mereka remaja laki-laki.

Dalam video yang diunggah di akun ICWS_infocegatanwilayahsragen tertanggal Minggu (18/4/2021), remaja laki-laki itu ciblon sambil bergaya. Mereka juga bernyanyi "Ramadan Tiba…Ramadan Tiba…"

Ironisnya, sopir truk dan kernet yang diketahui seorang perempuan atau cewek dalam video itu melambaikan tangan dan kernetnya menunjukkan jari jempol dan kelingking sebagai simbol truk oleng.

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, aksi mandi bareng yang dilakukan belasan remaja laki-laki di bak truk dump truck langsung ditertibkan oleh aparat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen.

Baca Juga: Diduga Salah Gunakan Kas Desa, Kades Purworejo Sragen Dilaporkan Polisi

Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Sragen Ipda Joni Kurniawan menambahkan ada belasan remaja yang melakukan aksi mandi di bak truk itu.

Dari belasan remaja itu, sebut dia, ada dua remaja perempuan sebagai sopir truk dan kernet truk. Sedangkan yang ada di bak truk itu, ujar dia, semua laki-laki.

Dia menjelaskan bak truk itu dilapisi terpal di dalamnya dan diisi air. Air itu digunakan untuk mandi bersama sembari berkeliling kampung sampai melewati jalan raya.

“Remaja laki-laki ciblon di bak truk yang dikemudikan remaja perempuan. Mereka kami tertibkan dan kami imbau supaya tidak mengulangi aksi itu. Penertiban itu dilakukan bersamaan dengan operasi keselamatan lalu lintas candi. Apalagi situasinya masih pandemi Covid-19. Kami meminta mereka membuat surat pernyataan yang disaksikan kepala desa setempat,” kata Joni mewakili Kapolresta Surakarta AKBP Yuswanto Ardi dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Senin (19/4/2021).

Joni menerangkan peristiwa itu terjadi sebelum puasa. Dia menerangkan dari keterangan belasan remaja itu awalnya mereka bersih-bersih masjid di lingkungan desanya karena sudah tradisi tahunan menyambut Bulan Puasa.

Baca Juga: Makan Korban Lagi! Jebakan Tikus Tewaskan Petani Sragen

Setelah bersih-bersih masjid, ujar dia, kemudian mereka iseng menggunakan truk dump untuk padusan. Truk itu diisi air dan digunakan mandi ciblon.

“Awalnya hanya keliling kampung. Kemudian mereka keluar kampung dan masuk ke jalan raya,” ujarnya.

Sementara itu, Kades Banaran, Sambungmacan, Sragen, Susilo, saat dihubungi Solopos.com tidak merespons dan saat ditanya menggunakan pesan singkat lewat aplikasi Whatsapp belum membalas.

Camat Sambungmacan Y. David Supriyadi mengaku tidak mengetahui adanya kejadian itu. Ia mengaku baru tahu setelah membaca di berita online tetapi informasi selebihnya tidak mengetahui.

Load More