Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 08 April 2021 | 15:59 WIB
Petugas sedang mengarah penumpang agar dicek suhu terlebih dahulu sebelum masuk Terminal Tirtonadi. Gibran pastikan pemudik yang nekat melakukan perjalanan ke Solo akan dikarantina. [suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan pemudik yang datang ke Solo akan langsung di karantina. Tempat karantina untuk pemudik yang nekat rencana berada di Solo Technopark yang berada di wilayah Kecamatan Jebres.

"Dipastikan pemudik akan dikarantina. Jangan lupa juga saat tiba membawa hasil rapid juga," terang Gibran saat ditemui di Stasiun Purwosari, Kamis (8/4/2021). 

Untuk lokasi karantina bagi pemudik mungkin ada di Solo Technopark lagi. Karena untuk lokasi lain seperti Gedung Graha Wisata sudah tidak bisa dipakai lagi.

"Untuk kepastiannya akan kita rapatkan dulu, paling di Solo Technopark lagi. SOP akan kita perjelas lagi termasuk teknis berapa lama di karantina," sambung dia. 

Baca Juga: Terkuak! Ini Komentar Jokowi Usai Kaesang Akuisisi Persis Solo

Meski pemudik dipastikan akan dikarantina, Gibran menyarankan untuk tidak mudik. Masyarakat di minta untuk bersabar sekali lagi, agar pemulihan ekonomi ini cepat kembali.

"Tetap saya sarankan untuk tidak mudik dulu. Kita bersabar sekali lagi," sambung putra sulung Presiden Joko Widodo ini.

Gibran, juga menyiagakan Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang berada di Benteng Vastenburg. Nanti akan diminta untuk tetap beroperasi dan standby satu bulan setelah lebaran, ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 saat lebaran.

"Rumkitlap akan tetap beroperasi saat lebaran. Kita kan tidak tahu kapan virus Covid-19 akan selesai. Kita juga tidak yang datang ke Solo itu keadaan kesehatannya bagaimana," ujarnya.

Gibran menambahkan, jika Solo sudah masuk zona hijau dan zona merah sudah tidak ada. Vaksinasi pun terus dikebut  dan ini datang terus untuk masyarakat Kota Solo.

Baca Juga: Mudik Lebaran, Penjualan Tiket Online Merak-Bakauheni Dihentikan

"Jangan sampai grafik yang sudah landai, membaik dan rumah sakit mulai kosong kembali meningkat. Kita akan buat kebijakan agar Solo tidak kembali merah lagi," imbuh dia. 

Disinggung mengenai penyekatan di sejumlah akses masuk bakal kurang efektif untuk dilakukan. Pemkot Surakarta lebih memilih memaksimalkan peran Posko Pengawasan PPKM Mikro yang tersebar di seluruh kelurahan dan memaksimalkan peran Satgas Jogo Tonggo yang ada di setiap RW di Kota Solo. 

"Jogo Tonggo kita manfaatkan untuk awasi pemudik. Kita tidak mungkin menyuruh pemudik putar balik. Tidak mungkin menutup akses masuk," papar Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani.

Pemkot juga akan mempertimbangkan pemudik akan tetap di swab meski sudah membawa surat hasil tes negatif.

"Kalau nekat nanti akan kita swab lagi. Karena tidak jaminan di jalan tidak tertular," tandasnya.

Kontributor: Ari Welianto

Load More