Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 29 Maret 2021 | 17:12 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat meninjau simulasi PTM di MAN 1 Solo, Senin(29/3/2021).[suara.com/Ari Wellianto]

SuaraSurakarta.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta agar standar operasional prosedur (SOP) bisa ditegakkan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Ganjar menyebut, demi melindungi para anak didik, kalau bisa bapak ibu gurunya harus disipln protokol kesehatan. Sebab, pengalaman di SMK Jateng, gurunya yang tertular terus kemudian muridnya.

"Makanya harus hati-hati. Alhamdulillah, persiapan dari sisi prasarana sudah ada, SOP sudah ada tinggal prakteknya. Ini kan baru persiapan dan simulasi," terang Ganjar saat ditemui disela-sela meninjau uji coba PTM di MAN 1 Solo, Senin (29/3/2021). 

Saat meninjau uji coba PTM tadi sempat berbincang dengan siswa kira-kira apa yang sulit. Mereka menjawab yang sulit itu istiqomah.

Baca Juga: Temui Gibran di Loji Gandrung, Fahri Hamzah: Tawarkan Konsep Membangun Kota

"Yang sulit itu istiqomah, ini berati butuh latihan. Maka kalau latihan butuh galak sedikit tidak apa-apa, saya derek titip ke pak wali kota yang di Solo bisa masuk ke semua sekolah agar ditegasi," kata dia. 

Karena kalau tidak tegas, maka tidak akan disiplin. Maka tidak akan gambling untuk uji coba ini biar orang tua, guru, dan siswa merasa nyaman.

"Kita bisa maju sedikit, progesnya bagus kemudian anak-anak bisa mudeng belajar. Dan tidak ada penyakit yang menular," ungkapnya.

Ganjar, juga meminta dalam pelaksanaan PTM tetap mematuhi protokol kesehatan. "Dengan cara itu insya allah, ini bisa berjalan dengan baik jadi kita betul-betul menyiapkan diri. Tadi wali kota sudah bertanya apakah guru-guru sudah di vaksin," sambung dia. 

PTM untuk SMA rencana akan mulai digelar 5 April nanti dan serentak di Jawa Tengah. Untuk sementara baru 140 sekolah, nanti ada dievaluasi apakah perlu ditambah atau dikurangi. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Titipkan Kota Solo ke Gibran

"Simulasi ini bertahap, kalau berhasil kita tambah. Ditambah itu ada dua, bisa ditambah sekolahnya atau ditambah siswanya. Sudah kita siapkan rancangan secara bertahap sudah hingga akhir tahun,"  imbuhnya. 

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Tengah, Musta'in Ahmad mengatakan apa yang ada di sekolah madrasah dan umum sama. Kalau ada PTM faktor kesehatan harus menjadi lebih utama.

"Maka kita pastikan semua untuk sekolah-sekolah madrasah disiapkan sebaik mungkin. Memang PTM menjawab kerinduan siswa atau orang tua," ucapnya.

Mudah-mudahan PTM bisa lancar dan baik dengan protokol kesehatan yang ketat meski tidak maksimal. Karena tapa muka hanya dua jam, siswanya bergantian.

"Kita sudah siapkan jadwal pembelajaran senin sampai jumat dan itu bergantian. Masing-masing kelas itu 18 anak, mulai pukul 07.30 WIB hingga 09.30 WIB tanpa istirahat. Ini kan baru uji coba nanti ada evaluasi," papar Musta'in.
 
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan jika vaksinasi untuk guru jalan terus sebagai persiapan untuk PTM. 

"Persiapkan terus kita lakukan untuk PTM. Sebagian besar guru dan staf sekolah sudah divaksin, ini akan kita percepat," ucapnya.

Gibran menambahkan saat dilakukan pengecekan ada dari guru yang tidak memakai face shield. Padahal harus ada pengamanan ekstra untuk anak-anak.

"Kemarin saya cek masih banyak yang tidak memakai face shield," ungkap dia. 

Kontributor: Ari Wellianto

Load More