Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 11 Februari 2021 | 18:13 WIB
Sejumlah seniman mural Kota Solo membuat karya mural sebelum Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pensiun. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo tinggal menghitung hari untuk purnatugas. Sejumlah seniman mural Kota Solo membuat karya mural sebelum sosok yang akrab disapa Rudy itu pensiun 17 februari mendatang.

Salah satu mural nampak terlihat di tembok panjang sebuah gudang di Jalan Ir. Juanda Nomor 240 Solo. Irul Hidayat, selaku koordinator seniman mural Solo, memaparkan bahwa aksi ini adalah bentuk ucapan terimakasih untuk Pak Rudy. 

Dalam mural tersebut menampilkan sisi jiwa merakyat dan mengayomi yang selama ini ada dalam wali kota yang juga biasa disapa Pak Brengos.

"Karya mural ini dikemas secara parodial yaitu sosok figur Pak Rudy dalam pose kepala plontos tengah mencukur Gibran Rakabuming yang merupakan walikota terpilih periode berikutnya," ungkap Irul, Kamis (11/2/2021).

Baca Juga: Banjir 2007 Momen Tak Terlupakan Wali Kota Solo, Alasannya Bikin Trenyuh

Menurutnya , visual tersebut seolah menggambarkan tentang estafet kepemimpinan dan bentuk pengayoman  serta bimbingan seorang FX Rudy kepada anak muda untuk berani berkorban ketika menjadi seorang pemimpin.

Sementara di sisi lainnya, nampak visual sosok Pak Rudy yang nampak sederhana dan bersahaja tengah berkendara naik sepeda motor tahun 90 an yang sangat epik dan familiar.

Visual ini seakan meneguhkan sosok FX Rudy selama ini yang dikenal sebagai pemimpin yang sangat bersahaja, sederhana dan merakyat. Selain itu nampak di visualkan juga sosok Rudy dengan pakaian dinas putih bersih tengah menyapu.

"Ini menggambarkan jiwa kepemimpinan Pak Rudy selama ini yang selalu penuh kerja keras dalam memajukan Solo," paparnya. 

Tambah Irul, bahwa kerja keras Pak Rudy selama menjabat wali kota bahkan biasa dimulai dari hal-hal ringan dan sederhana.

Baca Juga: Achmad Purnomo Ungkap Momen Jelang Purnatugas Wawali Solo

Seperti yang Ia gambarkan saat menyapu, yang juga dapat diartikan sebagai simbol kebersihan kota dan simbol kecintaan pada pemerintahan yang bersih, seperti yang selama ini beliau bangun di kota Solo.

Selain mural naratif tersebut, beberapa seniman juga membuat mural bertema sosok Pak Rudy yang njawani dan berwibawa, dengan tagline "Maturnuwun".

Semuanya itu Ia lakukan dan rekannya ini sebagai bentuk ungkapan terimakasih atas pengabdian Rudy selama ini bagi kota Solo. Sekaligus juga sebagai penanda sejarah bahwa di Solo pernah memiliki figur wali kota yang unik, sederhana dan merakyat seperti sang wali kota.

"Saat ini kami masih menggarap mural mengenai Pak Rudy, di daerah Kampung Pucang sawit, dan ini masih juga berlangsung," ujar Irul.

Irul , ketika ditemui di rumahnya di Kampung Purwosari tersebut, menjelaskan kedekatannya dengan sang wali kota sangat dekat dalam dunia seni. Sosok Rudy dinilainya merakyat  dengan masyarakat Solo baik secara personal maupun keseluruan, dan mudah berbaur setiap suasana dan kondisi.

Kontributor: Budi Kusumo

Load More