- Bajaj RE dilengkapi mesin Euro 4, menghasilkan performa halus, minim getaran, serta ramah lingkungan untuk mobilitas di Solo.
- Kendaraan ini memuat empat orang, berkontribusi mengurangi kemacetan sekaligus solusi efisien bagi UMKM dan pariwisata Solo.
- Operasional Bajaj Maxride di Solo membuka lapangan kerja baru bagi mitra pengemudi lokal, memberikan dampak sosial signifikan.
SuaraSurakarta.id - Tidak hanya unggul dari sisi tenaga, Bajaj RE juga dibekali teknologi mesin Euro 4 yang membuat performanya lebih halus, minim getaran, tidak bising, hemat bahan bakar, serta lebih ramah lingkungan.
Hal ini menjadikan Bajaj RE nyaman digunakan di kawasan pemukiman, destinasi wisata, hingga area perkotaan Solo yang membutuhkan kendaraan dengan tingkat kebisingan rendah dan emisi yang lebih bersih dan mampu melalui jalanan sempit dan menembus kemacetan dengan nyaman.
Lebih dari sekadar moda transportasi, Bajaj RE hadir sebagai kendaraan alternatif dengan ribuan solusi bagi masyarakat Solo.
Dengan kapasitas angkut penumpang hingga 1 pengemudi dan 3 penumpang, Bajaj berkontribusi dalam mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, sehingga berpotensi membantu menekan tingkat kemacetan.
Di sisi lain, fleksibilitas dan efisiensi biaya menjadikan Bajaj RE sebagai pilihan strategis bagi pelaku UMKM, sektor pariwisata, hingga kebutuhan mobilitas harian masyarakat.
Untuk kebutuhan logistik dan usaha, Bajaj RE juga terbukti andal sebagai kendaraan angkut barang.
Baca Juga:Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
Dengan bagasi belakang yang luas, kendaraan ini mampu membawa beban hingga 300 kilogram dalam satu kali pengiriman, menjadikannya solusi efektif bagi UMKM Solo untuk layanan instant delivery Pada Aplikasi Maxride, distribusi produk, hingga operasional usaha dengan biaya yang sangat terjangkau.
Kehadiran Bajaj Maxride di Solo juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Selain membantu mobilitas masyarakat dan UMKM, operasional Bajaj Maxride turut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal yang kini bergabung sebagai mitra pengemudi.
Bayu Subollah, Regional Manager Bajaj Maxride Jawa Tengah menilai kehadiran Bajaj Maxride memberikan dampak nyata bagi mobilitas dan efisiensi UMKM di Solo.
Bajaj menjadi solusi yang sangat relevan bagi UMKM, khususnya dalam hal pengiriman barang secara instan.
Dengan kapasitas angkut yang besar hingga kurang lebih 300 kilogram, UMKM dapat mengirimkan produk dalam jumlah banyak dengan biaya yang tergolong sangat murah.
Selain itu, Bajaj juga sangat cocok digunakan dalam mendukung bisnis pariwisata karena fleksibel, mudah menjangkau lokasi wisata, dan mampu meningkatkan aksesibilitas
Baca Juga:Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
Syarfin, City manager Bajaj Maxride Solo, Melihat Bajaj Maxride sebagai salah satu alternatif moda transportasi perkotaan yang mampu menjawab tantangan kemacetan dan kebutuhan mobilitas masyarakat.
“Dalam satu armada, Bajaj dapat mengangkut 1 pengemudi dan hingga 3 penumpang sekaligus, sehingga lebih efisien dan berpotensi mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Bajaj juga menawarkan moda transportasi yang aman, nyaman, terjangkau, serta ramah lingkungan karena telah menggunakan mesin yang tersertifikasi Euro 4. Ini adalah solusi transportasi perkotaan yang relevan untuk kota seperti Solo,” jelasnya.
Dari sisi ketenagakerjaan, Antonio Gratiano GM Bajaj Maxride menekankan kontribusi Bajaj Maxride dalam membuka lapangan kerja dan memberikan penghasilan yang stabil bagi mitra pengemudi.
“Bajaj Maxride tidak hanya berperan sebagai layanan transportasi, tetapi juga sebagai solusi ekonomi. Setelah beroperasi di tiga kota besar termasuk Solo, Bajaj Maxride telah berhasil menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja sebagai mitra driver. Hal ini membantu menurunkan angka pengangguran sekaligus memberikan sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan bagi para pengemudi,” paparnya.
Bajaj Maxride berharap dapat mengajak lebih banyak media, mitra, serta pelaku UMKM untuk berkolaborasi, melihat langsung potensi transportasi ramah lingkungan ini, serta memahami dampak ekonomi positif yang dihasilkan bagi Solo sebagai kota wisata dan kota kreatif.