- Latihan Bedhaya Ketawang digelar 9 Desember 2025 di Keraton Surakarta saat masa berkabung Sinuhun Pakuwono XIII.
- GKR Penembahan Timur menyayangkan latihan tersebut karena melanggar paugeran masa berkabung yang berlaku.
- Pelaksanaan latihan memicu ketegangan internal serta kurangnya koordinasi antar pihak terkait di Keraton Surakarta.
Para pengurus Keraton yang memiliki pandangan berbeda mengenai pelaksanaan tradisi ini menunjukkan adanya dinamika yang lebih luas dalam menjaga keseimbangan antara menghormati tradisi dan menghadapi tantangan masa kini.
GKR Timur, yang memutuskan untuk tidak menghentikan latihan tersebut, memilih untuk menjaga keharmonisan internal Keraton, meski hal ini menimbulkan berbagai reaksi.
5. Keterkejutan Pihak Lain, Termasuk Ketua Eksekutif LDA
Ketua Eksekutif LDA KPH Edi Wirabumi, yang dihubungi untuk memberikan konfirmasi, mengaku tidak mengetahui adanya latihan Bedhaya Ketawang yang dilaksanakan tersebut.
Baca Juga:Momen Langka! Hangatnya Sapaan Purboyo ke Hangabehi Usai Salat Jumat di Masjid Agung
Hal ini semakin memperjelas adanya ketidaksepahaman dan kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan Keraton Surakarta.
Keterkejutan KPH Edi Wirabumi menunjukkan adanya kesenjangan komunikasi yang perlu diperbaiki agar kegiatan seperti ini tidak menimbulkan kebingungan atau ketidakpastian.
Latihan Bedhaya Ketawang di Keraton Surakarta pada 9 Desember 2025 memperlihatkan tantangan besar dalam menjaga tradisi budaya yang telah diwariskan selama ratusan tahun.
Meski dilaksanakan dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan, keputusan untuk mengadakan latihan pada masa berkabung menimbulkan perdebatan di kalangan internal Keraton.
Ke depan, Keraton Surakarta perlu memastikan agar keputusan-keputusan terkait pelaksanaan budaya dapat lebih terkoordinasi dengan baik, untuk menjaga keharmonisan internal dan penghormatan terhadap tradisi.
Baca Juga:4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Solo: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
Kontributor : Dinar Oktarini