- Menurutnya sebelum meninggal beliau tidak minta apa-apa dan masih sadar.
- Mulai ngedrop itu tadi pagi dan sudah tidak bisa bicara cuma diam saja tapi masih komat kamit.
- Jatmiko menyampaikan pesan ke anak-anaknya itu untuk meneruskan cita-cita perjuangannya.
SuaraSurakarta.id - Dalang senior asal Kota Solo Ki Anom Suroto (77) meninggal dunia di RS Dr Oen KandangSapi Kota Solo, Kamis (24/10/2025) sekitar pukul 07.00-07.30 WIB.
Ki Anom Suroto meninggal usai dirawat di rumah sakit sejak 4-5 hari lalu karena sakit jantung.
"Meninggalnya itu jam 07.00-07.30, pasnya kurang tahu karena kondisinya panik. Kemarin itu masih bisa bicara sama saya, banyak sekali yang dipesankan ke sayaa. Dropnya itu tadi pagi," ujar Salah satu putranya, Ki Jatmiko saat ditemui, Kamis (24/10/2024).
Menurutnya sebelum meninggal beliau tidak minta apa-apa dan masih sadar.
Baca Juga:Dalang Ki Anom Suroto Sebut Sosok Pandawa Lima Ada di Anies Baswedan, Apa Artinya?
Mulai ngedrop itu tadi pagi dan sudah tidak bisa bicara cuma diam saja tapi masih komat kamit.
"Terus saya bimbing beliaunya, yang pertama kalikan saya sama Bu Anom. Saya bimbing untuk istigfar terus, alhamdulillah bapak bisa mengikuti cuma bilang 'Allah, Allah' gitu, akhirnya nggak ada," terangnya.
Ki Jatmiko mengaku badannya merasa tidak enak selama satu minggu ini. Terus bapak sudah banyak kasih pesan sama anak-anaknya.
"Iya menyampaikan pesannya itu satu-satu ke anak-anak, jadi anak-anaknya dikumpulin kasih pesan-pesan semuanya. Intinya seperti itu, rukun," kata dia.
Jatmiko menyampaikan pesan ke anak-anaknya itu untuk meneruskan cita-cita perjuangannya. Di pakeliran khususnya di seni tradisi.
"Bapak titip pesan juga, anak-anak supaya tetap rukun dan kompak selalu," sambungnya.
Sementara itu putra Ki Anom Suroto lainnya, MPP Baju Aji mengatakan sudah beberapa hari bapak sakit dan dirawat di rumah sakit.
"Alhamdulillah kepergian beliau sangat bagus karena sudah tidak merasakan sakit lagi. Beliau juga masih sempat syuruq," imbuh dia.
Bayu mengaku sempat berpamitan ke bapak kalau dalang ke Magetan besok malam. Bapak hanya bilang hati-hati dan tak lihat dari kejauhan.
"Saat saya pamiti, bapak hanya bilang hati-hati, 'aku tak delok seko kadohan. Bapak selak lungo adoh'. Seperti itu yang beliau katakan," ungkapnya.
Pesan bapak ke anak-anaknya itu tetap diminta jaga marwah gaya pakeliran Anom Suroto. "'Titip yo Pras, tutuk no lakune bapakmu'. Hanya seperti itu, kudu ngati-ngati tetap di jalur pakeliran gaya beliau," jelas dia.