Rencana WFH Dikritik Legislatif, Wali Kota Solo Beri Respon Menohok

Langkah itu disebutnya bakal menghemat anggaran transfer ke daerah (TKD) yang dipangkas pemerintah pusat.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 20 Oktober 2025 | 16:53 WIB
Rencana WFH Dikritik Legislatif, Wali Kota Solo Beri Respon Menohok
Wali Kota Solo Respati Ardi tidak mempermasalahkan adanya kritikan dari DPRD Kota Solo mengenai rencana menerapkan work from home (WFH) dan work from anywhere (WFA). [Suara.com/Ari Welianto]
Baca 10 detik
  • Sebelumnya, legislatif menilai WFH atau WFA itu tidak ada korelasi antara efisiensi anggaran dengan WFH.
  • Anggaran-anggaran yang langsung ke pelayanan masyarakat tidak dikurangi sama sekali. 
  • Respati memperbolehkan rapat-rapat digelar di hotel ketika outputnya jelas.

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Respati Ardi tidak mempermasalahkan adanya kritikan dari DPRD Kota Solo mengenai rencana menerapkan work from home (WFH) dan work from anywhere (WFA).

Langkah itu disebutnya bakal menghemat anggaran transfer ke daerah (TKD) yang dipangkas pemerintah pusat.

Sebelumnya, legislatif menilai WFH atau WFA itu tidak ada korelasi antara efisiensi anggaran dengan WFH.

"Piye to ki. Ning kantor nguripke AC, ngeprint, bayar makan minum kok ora enek korelasine. Dicoba dewan ngenti WFH kan, ben rodo ngirit," terangnya saat ditemui, Senin (20/10/2025).

Baca Juga:Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama

Respati menegaskan efisiensi anggaran itu sudah pasti. Anggaran-anggaran yang langsung ke pelayanan masyarakat tidak dikurangi sama sekali. 

"Kita target tiap OPD itu bisa turun minimal 31 persen dengan pengurangan operasional. Ini yang diluar pelayanan masyarakat ya, seperti DLH, puskesmas, sekolah, dishub, satpol pp. Tapi ini yang ngantor-ngantor itu loh, WFH ini untuk yang ngantor-ngantor bukan yang untuk pelayanan," ungkap dia.

Respati menjelaskan soal pengawasan kinerja itu di output pekerjaan yang jelas. Hari ini, minggu ini mengerjakan apa, merakorkan dan mengeluarkan kebijakan apa, minggu ini kajian apa yang diselesaikan.

"Kalau kami kan ada di RPJMD sudah ikut indikator kinerjanya. Kalau indikatornya rampung pasti beres, ora masalah ngantor apa tidak," katanya.

Menurutnya sekarang prestasi dari OPD itu dalam menekan angka indikatornya. Indeks pembangunan manusia, tingkat pengangguran terbuka. 

Baca Juga:Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN

"Itu saja yang dicari. Nanti di indikator penyerapan per bulan juga kita awasi. Saya juga menugaskan wakil wali kota untuk monev penyerapan anggaran," sambung dia.

"Kebijakan ini tetap diawasi dan wakil wali kota juga ikut mengawasi monev penyerapan anggaran," lanjutnya.

Respati memperbolehkan rapat-rapat digelar di hotel ketika outputnya jelas. Bahkan ketika rapat-rapat diperlukan di luar kantor, kalau perlu WFA nya ini ngantornya di UMKM, rumah makan, coffe shope, atau hotel bintang tiga.

"Otomatis itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di UMKM kita daripada di kantor terus ngopo," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak