Rasanya itu, lanjut dia, beda dan memang enak. Kremesnya juga beda lebih gurih dan ternyata pakai minyak non halal.
"Sangat, sangat kecewa. Semoga pemerintah bisa tegas dan memberikan solusi," pungkasnya.
Sebelumnya, melalui rilisan resmi pada akun media sosial yang dimiliki oleh Ayam Goreng Widuran Solo juga menyampaikan permintaan maaf.
Berikut adalah pernyataan yang diberikan:belakangan ini pihak pengelola menginformasikan bahwa produk yang dijual merupakan produk non-halal.
Baca Juga:Kontroversi Ayam Goreng Widuran: Sempat Beli, Wanita Berhijab Ini Kaget Ternyata Non Halal
Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran,
Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini.
Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan NON-Halal secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami.
Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik.
Hormat kami,
Baca Juga:Prihatin Kondisi Alun-alun Kidul Keraton Solo, Gibran: Kene Angel-angel Mbangun
Manajemen Ayam Goreng Widuran
Diketahui dari berbagai sumber, pemilik dari ayam goreng ini adalah seorang bernama Indra. Indra telah mengelola Ayam Goreng WIduran Solo sejak lama, dan menjadikan menu ayam kampung goreng dengan bumbu rempah tradisional sebagai menu andalan dari bisnisnya.
Apa yang membuat produknya unggul adalah kremesan khas yang renyah dan terasa meleleh di mulut. Anda dapat memilih berbagai jenis sambal yang tersedia untuk menambah cita rasa yang dinikmati. Mulai sambal bawang, sambal matah, hingga sambal original.
Indra sendiri merupakan penerus dari bisnis keluarga ini. Ayam Goreng Widuran Solo ternyata juga memiliki cabang di Pulau Bali, tepatnya di Denpasar, karena ternyata pasar di Bali juga cukup menjanjikan untuk produk dan bisnis yang mereka kelola.
Kontributor : Ari Welianto