SuaraSurakarta.id - Ketua KADIN Boyolali, Muhammad Fajar Sidik mendorong investor untuk masuk ke wilayah Boyolali dan mendorong sektor perekonomian.
Hal itu ditegaskan Fajar usai resmi dilantik sebagai Ketua KADIN Boyolali beserta jajaran pengurus di Front One Hotel, Boyolali, Jumat (16/5/2025).
"Tentu kita mendorong investasi, perdagangan, dan pariwisata. Kita akan ikut mendorong kemajuan Boyolali. Kita juga dorong perencanaan ke depan pembangunan Boyolali seperti apa," kata dia.
Fajar mengatakan Kabupaten Boyolali memiliki banyak potensi untuk bisa dieksplor seperti pertanian di daerah Selo, pariwisata hingga sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga:Janji Manis Investasi Bodong, Lurah di Sragen Kehilangan Rp 200 Juta
Pihaknya pun telah membuka komunikasi dengan berbagai calon investor dan Bappenas untuk merencanakan langkah strategis menu investasi.
Selain itu, Fajar menyebut Boyolali memiliki ratusan pabrik bahkan sebelum Kadin Boyolali resmi terbentuk, pada 2025 ia bersama Pemerintah Kabupaten Boyolali sudah berkomunikasi dengan investor untuk menjalin komunikasi.
Fajar Muhammad Sidik mengatakan, keberadaan Kadin Boyolali adalah untuk mendukung kinerja Pemkab. Kadin adalah mitra resmi Pemda, sesuai AD/ART, berlandaskan Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2022.
"Kadin mitra strategis pemerintah harus ada karena kita harus berkolaborasi. Langkah ke depan kami mendorong untuk investasi, perdagangan, pariwisata untuk membantu pemerintah menjalankan strategi demi memajukan kabupaten Boyolali," ucap Fajar Muhammad Sidik.
Ketua Kadin Jawa Tengah Harry Nuryanto Soediro menyampaikan terbentuknya Kadin Boyolali merupakan kesempatan untuk membangun ekonomi daerah.
Baca Juga:Jeritan Korban Investasi Bodong: Lala Kirim Surat Terbuka ke Hakim, Tuntut Keadilan Ini
Dengan demikian, Boyolali masuk dalam daftar lokasi investasi di bawah kepengurusan Kadin Jateng.
"Kami mengapresiasi terbentuknya Kadin Boyolali. Kami sudah melihat kehadiran pemerintah, dalam hal ini pak bupati Agus Irawan hadir, sehingga kami berharap kepengurusan ini selalu bisa bersinegri bersama karena pemerintah membutuhkan para pelaku usaha untuk bias membangun ekonomi," kata Harry.
Sementara Bupati Boyolali, Agus Irawan menyambut baik kehadiran Kadin yang digadang membuka keran investasi.
Agus menjamin masa kepemimpinannya akan ramah investasi dengan memberikan kemudahan perizinan dan pelayanan terbaik.
"Kami berharap dengan terbentuknya Kadin Boyolali akan bisa menumbuhkan atau mendorong perekonomian di Kabupaten Boyolali. Dengan banyaknya perusahaan atau investor yang masuk di Boyolali akan membuka lowongan pekerjaan mengurangi pengangguran dan juga meningkatkan PAD," ucap Agus Irawan.
Mati Suri
Seperti diketahui, setelah lama mati suri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Boyolali memilih Muhammad Fajar Sidik sebagai ketuanya periode 2025-2030 pada Jumat (15/5/2025).
Pemilihan Fajar tersebut berdasarkan musyawarah cabang yang digelar di salah satu hotel di wilayah Boyolali.
Musyawarah cabang digelar pada Jumat pagi dan sempat dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali,Dwi Fajar Nirwana. Sedangkan, Bupati Boyolali, Agus Irawan, hadir dalam pengesahan pada Jumat malam.
Tentang Kadin Indonesia
Kadin Indonesia ditetapkan dengan Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 sebagai satu-satunya induk Organisasi dunia usaha baik di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta.
Sebagai induk organisasi dunia usaha di Indonesia, Kadin menyediakan layanan advokasi kebijakan, informasi bisnis, pendidikan dan pelatihan keterampilan, fasilitasi perdagangan dan investasi, dukungan terhadap proses arbitrase, promosi kegiatan usaha, serta kolaborasi strategis untuk mendorong keberlanjutan dan inovasi dari anggotanya.
Jaringan bisnis Kadin mencakup hingga Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Kadin menaungi asosiasi-asosiasi bisnis yang mencakup semua sektor usaha.
Jaringan kontak bisnis Kadin yang luas di seluruh wilayah menjadikan Kadin sebagai mitra yang sangat menarik dan strategis untuk kegiatan bisnis, perdagangan dan investasi.