Sudah Terlanjur Sewa Gedung untuk Kelulusan, SMPN 7 Solo Kembalikan Iuran Siswa

Pihak SMPN 7 Solo akan segera mengembalikan iuran yang sudah dibayarkan oleh orang tua.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 07 Mei 2025 | 09:03 WIB
Sudah Terlanjur Sewa Gedung untuk Kelulusan, SMPN 7 Solo Kembalikan Iuran Siswa
Ilustrasi Kelulusan. [Pexels/Emily Ranquist]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Respati Ardi minta agar pihak sekolah mengembalikan uang iuran untuk acara kelulusan kepada orang.

Hal itu ditegaskan Respati usai sidak di SMPN 7 Solo, Selasa (6/5/2025).

Pihak SMPN 7 Solo akan segera mengembalikan iuran yang sudah dibayarkan oleh orang tua.

"Bakal kita kembalikan dan tidak masalah. Memang belum banyak yang bayar, baru sekitar 73 siswa saja belum banyak," ujar Ketua Panitia Perpisahan SMPN 7 Solo, Joko Prayitno.

Baca Juga:Kabar Gembira Lur! Wali Kota Solo Bakal Boyong Proliga ke GOR Manahan

Joko mengatakan uang yang sudah terkumpul ini belum digunakan semua. Baru sekitar Rp 6 juta yang digunakan, untuk down payment (DP) sewa gedung dan beli samir wisuda.

"Total baru Rp 6 juta yang digunakan, untuk DP gedung Rp 5 juta dan beli samir Rp 1 juta," ungkap salah satu wali murid ini.

Menurutnya nanti akan melakukan negosiasi dengan pihak penyewa gedung. Untuk biaya sewa gedung itu Rp 10 juta.

"Ya kita akan negosiasi ke pihak gedung, mudah-mudahan bisa. Sewa gedung itu Rp 10 juta," katanya.

Joko menjelaskan untuk acara perpisahan sudah melalui proses. Pertama ada perwakilan dari kelas, juga ada poling apakah sebagai orang tua setuju untuk mengadakan pelepasan siswa.

Baca Juga:Peluncuran Kecamatan Berdaya dan Kartu Zilenilal, Respati Sosialisasikan Program, Cek Daftarnya!

"Acara pelepasan siswa ini sudah disepakati orang tua. Lalu diadakan rapat untuk perwakilan orang tua siswa, dari situ dibentuk kepanitiaan," jelas dia

Setelah terbentuk kepanitian, terus diadakan rapat untuk menentukan tempat acaranya di mana. Lalu disepakati diadakan di luar sekolah.

"Tempatnya itu di Lawang Djoendjing seperti tahun sebelumnya. Untuk besaran biaya, kita hitung dan sudah disampaikan ke wali murid," sambungnya.

Menurutnya itu tidak ada pemaksaan. Dalam surat edaran yang dibuat itu gotong royong untuk menyukseskan acara.

"Tidak ada paksaan, tidak ada mewajibkan. Besaran biayanya itu Rp 280 ribu," imbuh dia.

Joko mengaku besaran biaya di SMP 7 Solo itu yang paling rendah jika dibandingkan SMP lainnya.

"Di SMP 7 itu yang paling rendah daripada SMP lainnya. Bisa dicek dan kita sudah mencari perbandingan dari SMP-SMP lain," paparnya.

Joko menambahkan agenda perpisahan itu menyesuaikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sesuai tradisi dari sekolah, ada pentas seni, ada tradisi pengalungan samir hingga pengumuman-pengumuman seperti siswa terbaik.

"Untuk acaranya sesuai tradisi sekolah yang sebelumnya," pungkas dia.

Sementara Wali Kota Solo Respati Ardi tidak melarang sekolah untuk menggelar karya wisata atau studi tour untuk kelulusan siswa.

Hanya saja tidak boleh sampai keluar Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melainkan harus di wilayah Jateng.

"Saya himbau karya wisata tidak keluar provinsi (Jateng). Harus maksimal di Provinsi Jateng," terangnya.

Respati mengatakan masih akan mengkaji untuk SMP di Solo saat studi tour tidak keluar dari Provinsi Jateng. Nanti akan dibuat surat edaran (SE) dan dikirim ke sekolah-sekolah.

"Kemarin Jabar sudah melarang (studi tour) tapi saya melonggarkan untuk satu provinsi saja, ini safety juga," ungkap dia.

Respati mengaku banyak menerima laporan dan masukan akan menggelar studi tour ke Bali dan lain-lain. Nanti boleh menggelar cukup di dalam provinsi saja.

"Ya tadi ada masukan mau ke Bali dan lain-lain. Saya rasa cukup di Provinsi Jateng saja," katanya.

Meski tidak melarang sekolah menggelar study tour tapi jangan mewajibkan bagi orang tua. Jika orang tua tidak mau ikut tidak masalah dan diperbolehkan.

"Nggak boleh mewajibkan. Jangan sampai di luar kegiatan mengajar itu ada kewajiban, jangan," jelas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini