Kasus Keracunan Massal di Gantiwarno, Bupati Klaten Tetapkan KLB

Pemkab Klaten menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 15 April 2025 | 13:37 WIB
Kasus Keracunan Massal di Gantiwarno, Bupati Klaten Tetapkan KLB
Bupati Klaten Gamenang Wajar Ismoyo melayat ke korban meninggal kasus keracunan massal di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). [ANTARA/Aris Wasita]

"Warga mulai merasakan mual dan pusing Minggu, 13 April2025. Namun baru beberapa warga saja. Kemudian pada Senin malam, 14 April 2025, ternyata semakin banyak warga yang merasakan mual dan pusing," paparnya.

Awalnya jumlah korban keracunan mencapai 50 orang. Dari jumlah tersebut, 20 orang di antaranya harus dilakukan pemeriksaan dan perawatan medis di puskesmas dan beberapa rumah sakit. Hingga Senin malam, 14 April 2025 pukul 22.00 WIB, jumlah korban keracunan bertambah.

"Sampai tadi malam jumlah total korban yang diperiksa sebanyak 94 orang. Dari mereka yang dirujuk dan harus dirawat inap di RS sebanyak 27 warga. Kemudian satu warga meninggal dunia, berusia 50 tahun warga Dukuh Wagean. Yang bersangkutan memiliki riwayat sesak napas," ungkapnya.

kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat.

Baca Juga:Viral Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Isi Pertalite di SPBU Trucuk Klaten

Ia mengatakan untuk penyebab keracunan akan dilakukan pemeriksaan oleh Labfor Polri melalui Inafis Polres Klaten.

"Atas petunjuk Kapolres Klaten agar dilakukan pos pemantauan lebih lanjut atas kejadian ini di lokasi RT," katanya.

Hingga kini pihaknya masih memantau korban keracunan. Sedangkan penyebab keracunan masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, sejumlah siswa SDN 03 Dukuh Sukoharjo juga diduga keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis, Kamis (16/1/2025).

Informasi yang diterima peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat siswa menyantap makanan Program Makan Bergizi. Siswa mengalami mual, pusing dan ada juga yang muntah, kalau makanan sendiri tiba di sekolah pukul 09.00 WIB.

Baca Juga:Mengenal Tradisi Padusan di Desa Sidowayah Klaten: Air Suci Dua Umbul untuk Kemakmuran

"Di sini ada 200 siswa, tapi sekitar 10 siswa yang merasa mual setelah makan. Itu hampir satu kelas ada, terjadi sekitar pukul 09.30 WIB," ujar Kepala SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Lilik Kurniasih, Kamis (16/1/2024).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini