"Frasa ini menggambarkan peran gajah sebagai penjaga ada pelindung yang selaras dengan figur Malekat Lindhu dalam tradisi Mangkunegaran," ungkap kakak KGPAA Mangkunegara X ini.
Menurutnya sebagai simbol penolak bala dan pengusir rintangan, Malekat Lindhu tidak hanya merepresentasikan upaya Mangkunegaran untuk melindungi dan memelihara harmoni.
Tapi juga mencerminkan keberanian dan kebijaksanaan dalam membuka jalan menuju masa depan, sesuai dengan visi “Culture Future.”
"Representasi gajah dalam tingalan jumenengan tahun sejalan dengan Mangkunegaran sebagai penjaga harmoni tradisi dan inovasi sekaligus pembuka jalan menuju visi culture future," jelasnya.
Baca Juga:Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
Culture Future merupakan visi yang dibawa oleh KGPAA Mangkunegara X untuk melakukan pengembangan nilai-nilai budaya berdasarkan catatan sejarah yang disesuaikan dengan kehidupan hari ini.
"Ini dengan melalui penggalian akar budaya, pendekatan revitalisasi, pengelolaan, dan perawatan warisan budaya di Mangkunegaran, dengan tujuan agar dapat dihidupi oleh masyarakat luas dan memberikan manfaat yang signifikan di masa depan," tandas dia.
Prosesi tingalan jumenengan KGPAA Mangkunegara X akan dilaksanakan di Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran.
Kontributor : Ari Welianto
Baca Juga:Fakta Unik Respati Ardi di Stadion Manahan: Dua Kali Nonton Langsung, Persis Solo Menang Terus