Pasien Kabur dan Diduga Terjun ke Sungai Bengawan Solo, Ini Penjelasan RSJD dr Arif Zainudin Solo

Saat pasien lari perawat yang sedang berjaga satu orang langsung mengejar

Ronald Seger Prabowo
Senin, 20 Januari 2025 | 15:15 WIB
Pasien Kabur dan Diduga Terjun ke Sungai Bengawan Solo, Ini Penjelasan RSJD dr Arif Zainudin Solo
RSJD dr Arif Zainudin Solo (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Pihak RSJD dr Arif Zainudin Solo angkat bicara terkait salah satu pasiennya yang kabur dan terjun ke Sungai Bengawan Solo.

"Sore sekitar jam 16.00 lewat pasien itu lari. Di bangsal kita itu memang sudah paradigma sekarang untuk perawatan pasien jiwa itu sudah tidak seperti dipenjara," terang Kepala Bagian Umum RSJD dr Arif Zainudin Solo Puji Hartati saat ditemui, Senin (20/1/2025). 

"Pintu memang tetap dijaga tapi tidak dikunci. Apalagi di situ ada keluarga-keluarga pasien yang turut menunggu," lanjut dia.

Menurutnya saat pasien lari perawat yang sedang berjaga satu orang langsung mengejar.

Baca Juga:Hujan Deras? Tenang! BBWS Bengawan Solo Siap Tempur dengan Alat Berat Canggih

Sementara satu orang aktivasi kodelo atau memberikan suatu kode kegawatan bahwa ada pasien yang lari.

Sehingga pihak-pihak yang terkait serempak bergerak untuk mengejar pasien yang kabur.

"Saat itu perawat yang kebetulan putri lari dan kondisi hujan. Satpam-satpam kita begitu ada kontak ada pasien lari langsung lari mengejar, pasien lari ke arah wahana kolam renang summer land," katanya.

Puji mengatakan pada malamnya melapor ke pihak kepolisian dan tim SAR juga membantu. Semua akhirnya diserahkan ke pihak yang berwenang.

"Sampai saat ini belum ada informasi terkait penemuan pasien tersebut. Jadi saya belum bisa memberikan informasi yang lebih banyak lagi," sambung dia.

Baca Juga:Sungai Bengawan Solo Tercemar Industri Tekstil, Ini Tanggapan Gibran

Puji menjelaskan sore hari biasanya diberi kegiatan mandiri, ada yang karaoke, beribadah hingga mengaji. Jadi tidak ada tindakan khusus yang sedang dilakukan kepada pasien tersebut. 

"Jadi pasien itu diberi waktu senggang, maka bisa mengisi kegiatan. Sebelumnya pasien sempat bertanya bagaimana cara salat, bacaan salat saat siangnya. Kalau salat menghadap kemana kiblatnya, sempat seperti itu," ungkapnya.

Saat disinggung soal penjagaan yang dipertanyakan, Puji menyebut bahwa pintu itu ditutup.

"Jadi memang tidak seperti dipenjara, karena kejadian begitu cepatnya di ruangan Kresna itu pasien sedang beraktivitas. Penjagaan itu ada dua orang, satu orang sedang menangani pasien baru," jelas dia.

Puji menjelaskan bahwa pasien tersebut sudah dirawat sejak 13 Januari 2025 kemarin, masuk dari IGD. Yang bersangkutan merupakan pasien lama, sudah tiga kali dirawat di sini.

"Pasien masuk IGD itu 13 Januari kemarin. Bukan pasien baru, sudah tiga kali dirawat di sini," paparnya.

Puji menambahkan masalah ini sudah disampaikan ke pihak keluarga. Bahkan keluarga sudah diberi edukasi.

"Sudah disampaikan ke pihak keluarga. Setiap kejadian pasti dilakukan evaluasi untuk ke depannya," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak