Menyambut Hari Natal, Ini Kisah 4 Gereja Bersejarah di Kota Solo

Menyambut Hari Natal, gereja-gereja ini semakin bersinar, menjadi pusat perayaan kelahiran Sang Juruselamat.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 09 Desember 2024 | 12:29 WIB
Menyambut Hari Natal, Ini Kisah 4 Gereja Bersejarah di Kota Solo
Gereja Katolik St. Antonius Purbayan, yang berdiri megah sejak 1905, adalah saksi bisu sejarah perkembangan agama Katolik di Solo. [Surakarta.go.id]

SuaraSurakarta.id - Kota Solo, dengan pesonanya yang klasik dan kaya akan sejarah, menyimpan sejumlah harta karun berupa bangunan bersejarah, termasuk gereja-gereja tua yang menjadi saksi bisu perjalanan umat beragama di kota ini.

Menyambut Hari Natal, gereja-gereja ini semakin bersinar, menjadi pusat perayaan kelahiran Sang Juruselamat.

Mari kita menjelajahi empat gereja tertua di Solo dan merasakan nuansa Natal yang begitu kental di dalamnya.

1. Gereja Katolik St. Antonius Purbayan

Gereja Katolik St. Antonius Purbayan, yang berdiri megah sejak 1905, adalah saksi bisu sejarah perkembangan agama Katolik di Solo. Arsitektur unik yang menggabungkan gaya Eropa dan Jawa membuat gereja ini begitu khas.

Pada malam Natal, gereja ini dihiasi dengan lampu-lampu berwarna-warni, pohon Natal yang berkilau, dan hiasan khas Natal lainnya.

Jemaat berkumpul untuk merayakan Misa Kudus Natal, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan mendengarkan khotbah yang penuh makna. Suasana khidmat dan penuh sukacita begitu terasa di setiap sudut gereja.

Baca Juga:Polisi Ungkap Pencurian Kantor DP3AP2KB Solo, Sosok Pelakunya Bikin Geleng-geleng

2. GKI Coyudan

GKI Coyudan, yang didirikan pada tahun 1945, memiliki sejarah yang menarik. Perjalanan panjang gereja ini telah membentuk komunitas yang kuat dan solid. Pada perayaan Natal, GKI Coyudan selalu menyajikan perayaan yang meriah. Selain ibadah Natal, gereja ini juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial seperti bakti sosial dan kunjungan ke panti asuhan. Dengan demikian, semangat Natal tidak hanya dirasakan di dalam gereja, tetapi juga menyentuh kehidupan masyarakat sekitar.

3. GKJ Margoyudan

GKJ Margoyudan, yang berdiri sejak tahun 1916, memiliki keunikan tersendiri. Sebagai gereja Kristen Jawa, GKJ Margoyudan sangat kental dengan nuansa Jawa. Pada perayaan Natal, perpaduan antara tradisi Kristen dan budaya Jawa begitu terasa. Lagu-lagu Natal dinyanyikan dalam bahasa Jawa, dan tata cara ibadah pun mengadopsi unsur-unsur budaya Jawa.

4. GKJ Manahan

Baca Juga:Braaakk! Shelter PKL Manahan Tertimpa Pohon Tumbang, Satu Orang Jadi Korban

GKJ Manahan, dengan jemaatnya yang besar, selalu menjadi pusat perhatian pada saat Natal. Gereja ini dikenal dengan kegiatan sosialnya yang aktif dan semangat inklusivitasnya. Pada perayaan Natal, GKJ Manahan tidak hanya menyelenggarakan ibadah, tetapi juga berbagai kegiatan menarik seperti konser Natal, bazaar, dan lomba-lomba.

Perayaan Natal di gereja-gereja tua Solo bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan, berbagi kasih, dan memberikan semangat kepada sesama. Gereja-gereja ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kota Solo dan terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Semoga semangat Natal yang kita rasakan di gereja-gereja ini dapat menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menyebarkan kasih kepada sesama.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini