Mengenal Sejarah Gua Maria Mojosongo, Oasis Spiritual di Hati Kota Solo

Dengan suasana yang tenang dan penuh makna, gua ini menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap pengunjungnya.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 09 Desember 2024 | 12:21 WIB
Mengenal Sejarah Gua Maria Mojosongo, Oasis Spiritual di Hati Kota Solo
Gua Maria Mojosongo, yang terletak di Mojosongo, Jebres, Solo, adalah sebuah tempat ziarah yang begitu istimewa bagi umat Katolik, sekaligus menjadi destinasi wisata religi yang menarik. [Rumah123/Citra Purnama Sari]

SuaraSurakarta.id - Gua Maria Mojosongo, yang terletak di Mojosongo, Jebres, Solo, adalah sebuah tempat ziarah yang begitu istimewa bagi umat Katolik, sekaligus menjadi destinasi wisata religi yang menarik.

Dengan suasana yang tenang dan penuh makna, gua ini menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap pengunjungnya.

Awalnya, Gua Maria Mojosongo hanyalah sebidang tanah lapang dengan sebuah salib besi di tengahnya. Namun, berkat inisiatif Rm. Matius Puspo Sudarmo, Pr, tempat ini kemudian disulap menjadi sebuah tempat ziarah yang indah dan penuh makna.

Nama 'Gua Maria Regina Mojosongo' dipilih sebagai penghormatan kepada Bunda Maria sebagai ratu.

Baca Juga:Braaakk! Shelter PKL Manahan Tertimpa Pohon Tumbang, Satu Orang Jadi Korban

Semboyan Gua Maria Mojosongo, "Per Mariam Ad Jesum", mengandung makna yang mendalam, yaitu menuju Yesus melalui Bunda Maria.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Bunda Maria dalam perjalanan spiritual umat Katolik.

Arsitektur Gua Maria Mojosongo didominasi oleh garis-garis sederhana namun elegan. Setiap sudut bangunan memiliki makna simbolis yang mendalam.

Tujuh pilar yang berdiri kokoh melambangkan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik, mulai dari sakramen baptis hingga sakramen pengurapan orang sakit. Patung Bunda Maria yang megah dan tulisan "Iesus Hominum Salvator" (Yesus Sang Juru Selamat Manusia) semakin memperkuat makna spiritual tempat ini.

Salah satu daya tarik utama Gua Maria Mojosongo adalah suasana yang tenang dan damai. Ruang adorasi yang hening menjadi tempat yang sempurna untuk berdoa, merenung, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Baca Juga:Fakta Gereja Tertua di Solo: Dibangun 1832, GPIB Penabur Baru Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya 2024

Taman kecil dengan kolam dan patung Yesus yang berlutut juga menambah keindahan dan kedamaian tempat ini.

Gua Maria Mojosongo bukan hanya sekadar tempat ziarah, tetapi juga menjadi oase spiritual di tengah hiruk pikuk kehidupan.

Bagi umat Katolik, tempat ini adalah rumah spiritual yang penuh dengan berkat. Bagi pengunjung lainnya, Gua Maria Mojosongo menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam dan kesempatan untuk menikmati keindahan alam serta arsitektur yang unik.

Terletak strategis di Kampung, Jalan Debegan, RT.4/RW.5, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gua Maria Mojosongo mudah dijangkau baik bagi umat Katolik di Solo maupun pengunjung dari luar kota.

Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Solo dan Yogyakarta membuat tempat ini menjadi destinasi yang populer.

Akses menuju Gua Maria Mojosongo juga cukup mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini