SuaraSurakarta.id - Kisah insipiratif dilakukan pengusaha kuliner Puspo Wardoyo. Yakni memberikan perhatian penuh kepada nasib para janda.
Tak hanya memberikan perhatian, jugs mendirikan semacam yayasan yang nantinya meneliti keberadaan janda, dan memenuhi kebutuhan para janda.
"Misal dilakukan pelatihan untuk meningkatkan skill para janda. Fungsi yayasan juga sampai untuk mencarikan jodoh mereka sesuai kodrat wanita untuk ber keluarga," papar Puspo Wardoyo, Selasa (13/11/2024).
Tidak hanya pelatihan saja, mereka juga akan diberikan permodalan awal dan tempat usaha di sekitar tempat usaha restoran dan warung milik Puspo Wardoyo.
Baca Juga:Dua Kader PDIP Alihkan Dukungan ke Respati-Astrid di Pilkada Solo 2024
"Pelatihan ini tidak hanya masak saja, kami berikan bagaimana berbisnis kuliner yang baik, bagaimana manajemennya. Bagaimana cara menjualnya, bagaimana membuat produk yang berkualitas," kata Puspo Wardoyo.
Dikatakan, program ini akan diselenggarakan secara berkelanjutan. Sebenarnya, janda yang sudah mendaftar sekitar 1.500 orang, namun yang bisa dihubungi dan ditindaklanjut baru sekitar 200 orang.
Rencananya, pelatihan tersebut akan digelar secara berkala sekitar 3 bulan sekali.
Pelatihan ini merupakan kegiatan yang merupakan bagian dari gerakan Peduli Jandai. Dalam gerakan ini targetnya 5.000 janda bakal terbantu.
Puspo menambahkan dalam Islam, seorang janda tidak boleh diperlakukan dengan buruk atau direndahkan.
Baca Juga:Terbongkar! Begini Modus Order Fiktif Mantan Bos Maxim Klaten Rugikan Driver Gojek
"Sebaliknya, Islam mengajarkan agar umat muslim memperlakukan janda dengan baik dan menghargainya," ujarnya.
Pengusaha pemilik ratusan gerai kuliner di dalam dan luar negeri itupun tak tanggung-tanggung berbagi keuntungan bisnisnya.
Kemarin sedikitnya 1.300 janda diberi insentif untuk modal awal Rp 250 ribu per orang, untuk memulai usaha.