SuaraSurakarta.id - Beredar video di media sosial (medsos) aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Boyolali yang diduga mengajak pegawai dan warga untuk mencoblos salah satu paslon bupati dan wakil bupati Boyolali di Pilkada Boyolali 2024.
Dalam postingan di video yang viral itu, terdapat foto ASN tersebut yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali dr. Puji Astuti dan tertulis adalah Tim Pemenangan PDIP.
Kemudian terdapat potongan foto tokoh PDIP Boyolali dalam WA, lalu tulisan 'ayo o balik kandang Broo' tulisan.
Dalam postingan tersebut ada keterangan yang tertulis, "Seorang Kepala Dinas Kesehatan di Kab Boyolali berafiliasi dengan partai politik dan mengintimidasi calon bupati sewaktu sosialisasi di Andong. Dalam kedinasan mengajak melalui pesan WA untuk memilih calon yang didukung PDIP. Boyolali rusak parah sistem birokrasinya, jika seperti ini terus kasihan rakyat yang jadi korban. HOP bu Puji, sebelum alam menghukummu...bertobatlah..."
Baca Juga:Braaakkk! Saksi Mata Ungkap Detik-detik Aksi Pengejaran Pelaku Tabrak Lari di Solo
DPD PSI Boyolali pun melaporkan temuan dugaan netralitas ASN tersebut ke Bawaslu Boyolali.
"Itukan ceritanya viral di medsos, ada tangkapan layar yang intinya ASN tersebut mengajak pegawai-pegawainya untuk memilih salah satu paslon," ujar Ketua DPD PSI Solo, Bakat Setiawan saat dihubungi, Rabu (30/10/2024).
Bakat mengatakan dari itu lalu mencari-cari info video ASN yang viral di media sosial tersebut. Ternyata ASN tersebut ada Kepala Dinas Kesehatan, lalu dibuat laporan ke Bawaslu.
"Laporan ke bawaslu itu kemarin. Bukti yang dibawa itu bukti-bukti awal saja, tangkapan layar dari medsos itu," ungkap dia.
Tidak hanya ASN Kepala Dinkes yang dilaporkan ke bawaslu, ada juga pegawai di sekretariat DPRD Boyolali. Yang bersangkutan itu dulu ajudannya Cabup Marsono saat sebagai Ketua DPRD Boyolali.
Baca Juga:Viral Mobil Tabrak Sejumlah Pemotor di Solo, Sempat Kabur Namun Berakhir Apes
"Tapi karena Pak Marsono sudah bukan anggotan dewan tapi masih ikut keliling kampanye. Itu kan sudah jelas pelanggaran," katanya.
Keduanya itu, lanjut dia, ASN semua. Mereka mengajak, meng share ke orang-orang di Dinkes di WA, yang intinya itu ayo kembali ke PDIP.
"Jadi semuanya itu ASN dan mengajak untuk kembali ke PDIP. Dua ASN itu kita laporkan," lanjut dia.
Sementara itu Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo membenarkan ada dua ASN yang dilaporkan ke bawaslu, Selasa (29/10/2024) kemarin.
"Saya masuk dalam kajian kami selama dua hari. Nanti kalau kemudian lengkap, maka kami tindaklanjuti. Tapi kalau nanti hasil kajian belum lengkap, maka kami masih beri kesempatan dua hari bagi pelapor untuk memperbaiki laporannya," tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto