SuaraSurakarta.id - Delapan kecamatan di Kabupaten Boyolali masih dilanda kekeringan selama musim kemarau hingga September ini.
Gerak cepat pun dilakukan BPBD Kabupaten Boyolali dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat sebanyak 153 tangki.
"Ada 21 desa di delapan kecamatan di Boyolali yang mengalami kekurangan air bersih selama musim kemarau tahun ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Suratno dilansir dari ANTARA, Rabu (18/9/2024).
Sebanyak 21 desa yang mengalami kekeringan tersebut sudah dikirim bantuan air bersih hingga September ini sebanyak 153 tangki atau 755.000 liter untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari warga.
Baca Juga:Boyolali Siaga! 17 Desa Dihantam Bencana Kekeringan, Begini Kondisinya
"Masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih untuk daerahnya dapat melalui pemerintah desa atau kecamatan untuk disampaikan ke BPBD, dan BPBD segera melakukan droping air bersih ke lokasi," jelas dia.
Dia mengatakan sebanyak 21 desa yang mengalami kekeringan yakni Desa Guwo Kecamatan Wonosegoro sudah droping bantuan air bersih sebanyak 22 tangki, Desa Candigatak Kecamatan Cepogo (17).
Lalu Desa Kalimati Kecamatan Juwangi (13), Desa Ngaren Kecamatan Juwangi (12), Desa Kedungrejo Kecamatan Kemusu (7), Desa Kunti Kecamatan Andong (9), Desa Lampar Kecamatan Tamansari (6), Desa Garangan Kecamatan Wonosamodro (6).
Kemudian Desa Bojong Kecamatan Wonosegoro 6 tangki, Desa Mliwis Kecamatan Cepogo (5), Desa Jlarem Kecamatan Gladagsari (5), Desa Sambeng Kecamatan Juwangi (5), Desa Genengsari Kecamatan Kemusu (5), Desa Dragan Kecamatan Tamansari (5), Desa Sangup Kecamatan Tamansari (4).
Serta Desa Bercak Kecamatan Wonosamodro (4), Desa Jatiwalang Kecamatan Wonosomodro (4), Desa Cepogo Kecamatan Cepogo (3), Desa Sarimulyo Kecamatan Kemusu (3), dan Desa Gunungsari Kecamatan Wonosamodro (5).
Baca Juga:Dugaan Korupsi Pasar Hewan Sunggingan Boyolali Naik Penyidikan, Sederet Pejabat Diperiksa
"Total yang sudah mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 52 dukuh, 21 desa, delapan kecamatan di Boyolali," katanya.
Berdasarkan penetapan Bupati Boyolali, kata dia, ada 11 kecamatan yang dinyatakan siaga darurat kekeringan dan tujuh kecamatan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Dari penetapan tersebut khusus untuk dampak kekeringan disediakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Boyolali 2024 sebesar Rp176.086.000.
"Semoga kekeringan tahun ini dapat diatasi dengan baik. BPBD atas nama Kabupaten Boyolali selalu siap menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.
BPBD berharap masyarakat dapat menjaga sumber air agar dapat mengatasi daerah langka air pada musim kemarau.
Masyarakat juga diharapkan mewaspadai kebakaran lahan pada musim kemarau. Kebakaran lahan sebagian besar disebabkan perilaku masyarakat yang membakar sampah tidak ditunggu atau ditinggal pergi.