SuaraSurakarta.id - PDAM Tirta Lawu Karanganyar, mengimbau masyarakat bijak menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Imbauan itu dikeluarga menyusul musim kemarau panjang hingga berpotensi menyebabkan bencana kekeringan.
"Kami berharap masyarakat bijak dalam penggunaan air, misalnya ketika keran menetes, sebaiknya dibenahi. Selain itu, keran tidak digunakan sebaiknya dimatikan," kata Direktur Utama PDAM Tirta Lawu Karanganyar Prihanto dilansir dari ANTARA, Minggu (8/9/2024).
Selain itu, ia juga meminta para konsumen PDAM agar mengecek kemungkinan terjadinya kebocoran saluran air, jika ada kebocoran agar segera diperbaiki.
Baca Juga:Dari Sawah ke Meja Makan: Kemarau Tak Halangi Petani Sukoharjo Raih Cuan dari Palawija
"Selain itu, pada malam hari juga gunakan air secara bijak. Gunakan secukupnya," jelas dia.
Sementara itu, diakuinya, akibat musim kemarau kali ini debit air dari Gunung Lawu mengalami penurunan.
Dia mengatakan penurunan debit air ke pelanggan turun sekitar 20 liter/detik.
Bahkan, dikatakannya, tidak menutup kemungkinan debit air akan terus turun jika musim kemarau makin panjang.
"Disinyalir apa yang disampaikan oleh BMKG, kemarau kali ini panjang. Bisa sampai Desember 2024, bahkan mungkin sampai bulan Januari tahun depan. Kalau seperti itu terus maka debit air akan terus menurun," paparnya.
Baca Juga:Dampak Gempa Gunungkidul, Rumah di Karanganyar Rusak Berat, Begini Kronologinya
Sementara itu, dikatakannya, untuk memenuhi kebutuhan air para pelanggan, pihaknya juga menyiapkan tiga tangki air bersih.
Ia mengatakan tangki air ini disediakan di Jaten, Tasikmadu, dan Perumnas Palur.
Dia meminta kepada pelanggan yang membutuhkan air bersih agar segera menghubungi PDAM Tirta Lawu.
"Pelanggan bisa mendapatkan fasilitas ini secara gratis, karena ini bagian dari pelayanan," tegasnya.