Pilkada Solo: Rekomendasi Bambang Gage Dinilai Tidak Sah, PDIP Didesak Tanggung Jawab

Mereka pun menyampaikan pernyataan sikap atas penetapan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Jumat (30/8/2024) malam.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 30 Agustus 2024 | 23:43 WIB
Pilkada Solo: Rekomendasi Bambang Gage Dinilai Tidak Sah, PDIP Didesak Tanggung Jawab
Sejumlah bakal calon wali kota dan calon wakil wali kota dari PDIP yang mempersoalkan terpilihnya Bambang Gage sebagai calon wakil wali kota. [Suara.com/Ari Welianto]

"Bambang Nugroho tidak sah dicalonkan sebagai bakal calon wakil wali kota dari PDIP baik secara yuridis formil, politis, maupun sosiologis," kata dia.

Mereka juga mendesak Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo untuk bertanggung jawab terhadap proses pendaftaran yang telah dibuka oleh PDIP. 

"Apabila Pilkada Solo PDIP mengalami kekalahan, maka kami menuntut kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengundurkan diri dari kepengurusan partai sebagai bentuk pertanggung jawaban atas keputusannya," jelasnya.

Sementara itu bakal calon wakil wali kota, Dr BRM Kusumo Putro SH, MH mengatakan pemilihan Bambang Nugroho ini dasarnya apa. Nama Bambang muncul di luar dari 20 nama yang mendaftar lewat DPC.

Baca Juga:Ibunda Gusti Bhre Blak-blakan Alasan Putranya Mundur dari Pencalonan Pilkada Solo

"Kalau itu menjadi usulan DPC, maka DPC harus memberikan alasan, kalau DPD maka DPD harus memberikan alasan juga. Termasuk jika usulan dari DPP maka juga harus memberikan alasannya apa," tegas dia.

"Keputusan nama Bambang Gage ini muncul yang tidak mendaftarkan, lalu kami dianggap apa," tambah sosok yang juga pengacara kondang Kota Solo tersebut.

Kusuma mengaku tidak akan sakit dan kecewa tidak menerima rekomendasi, asalkan dari 20 nama yang mendaftar. Ini jelas sangat memprihatinkan dan bentuk penghianatan sebuah komitmen dari awal.

"Ini jelas akan berdampak cukup berat dan luar biasa, kami akan legowo kalau yang dipilih itu dari 20 nama yang mendaftar. Terus terang saya kecewa dengan cara-cara yang tidak bijak dan tidak menghargai kami," sambungnya.

Kusuma menambahkan suara para pendukung itu bisa berpotensi sangat dicuri. Kondisi yang ada ini bisa  dimanfaatkan oleh kubu lawan untuk mengambil suara.

Baca Juga:Cerita Teguh Prakosa Malam-malam Ditelepon FX Rudy: Kamu Ingin Wakilnya Siapa?

"Saat ini PDIP sendirian dan dikeroyok banyak partai. Hingga saat ini saya belum mengambil sikap, kami minta DPP memberikan penjelasan kenapa memilih bukan dari yang mendaftar," pungkas dia 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini