SuaraSurakarta.id - Fakta miris terungkap dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimbulkan korban jiwa.
Seorang istri berinisial VH (42) meninggal dunia usai dianiaya sang suami AS (47). VH menghembuskan nafas terakhir, Minggu (18/8/2024) meski sempat dirawat di rumah sakit.
Korban diketahui merupakan kader Partai Perindo Solo menikah dengan pelaku belum genap satu bulan.
Salah satu rekan korban, Sari, menceritakan jika korban sudah mengalami kekerasan sejak sebelum melangsungkan pernikahan.
Baca Juga:Panas! Mahasiswa Solo Bakar Boneka Pocong Jokowi, Tuntut Mundur dari Jabatan Presiden!
"Kalau awal perkenalannya saya tidak tahu. Tapi baru menikah akhir bilan lalu," kata dia, Jumat (23/8/2024).
Dia memaparkan, meski belum segenap menikah, namun korban disebutnya sempat bercerita jika sering dipukuli suaminya.
"Awal bulan dia sempat curhat kalau sering dipukuli suaminya. Saya tanya ada masalah apa, dia tidak mau cerita lebih lanjut," paparnya.
Baru setelah kemartian korban, banyak teman sesama kader yang membuka cerita jika ternyata VH memang sering dipukuli.
"Banyak yang menyarankan untuk batal menikah saja, tapi dia (korban) menolak," urai Sari.
Baca Juga:Persis Solo Perbaiki Kekurangan Usai Kalah dari PSIS, Siap Bertandang ke Kandang Persija Jakarta?
Diberitakan sebelumnya, tragedi rumah tangga yakni kekerasan yang merujung meninggal duna terjadi di Kampung Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Seorang pria berinisial AS (47) diitangkap sebagai pelaku penganiayaan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya sendiri insial VH (42), Sabtu (17/8/2024).
Korban mengalami korban luka memar dan lebam sehingga meninggal dunia, Minggu (18/8/2024) meski sempat dirawat di rumah sakit.
Pelaku sendiri akhirnya ditangkap Tim Resmob Satreskrim Polresta Solo, Kamis (22/8/2024).
"Pelaku melakukan pembunuhan di rumah sendiri," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi, Jumat (23/8/2024).