3 Kecamatan di Sragen Mulai Dilanda Kekeringan, Menyebar ke 20 Dusun, Ini Data Lengkapnya

Data dari BPBD Kabupaten Sragen kekurangan air bersih telah dialami 6.279 jiwa pada 21 dukuh di enam desa.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 05 Agustus 2024 | 15:18 WIB
3 Kecamatan di Sragen Mulai Dilanda Kekeringan, Menyebar ke 20 Dusun, Ini Data Lengkapnya
Ilustrasi - Droping air bersih di salah satu daerah di Solo Raya, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Tiga kecamatan di Kabupaten Sragen yakni Gesi, Jenar, dan Tangen mulai dilanda kekeringan.

Pemkab Sragen mencatat, kekeringan di tiga kecematan itu meliputi enam desa dan 20 dukuh.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Danang Hermawan mengatakan, pihaknya mulai mengedrop air bersih ke wilayah tersebut.

"Yang sudah meminta untuk droping air ada enam desa di tiga kecamatan, ada 20 dukuh," kata Danang dilansir dari ANTARA, Senin (5/8/2024).

Baca Juga:Bali Ndeso, Kisah Bos Bukalapak Achmad Zaky Pulang ke Sragen, Bangun SMA Unggulan Diberi Nama Sang Ayah

"Memang nggak semuanya, ada beberapa dukuh di Kecamatan Jenar yang sudah kami tangani, seperti di Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, pada tahun 2019 kami sudah melakukan penanganan dengan memanfaatkan sumber mata air terdekat," jelasnya.

Ia mengatakan sampai dengan saat ini sumber mata air tersebut masih lancar. Meski demikian, dikatakannya, kondisi tersebut belum terjadi di dukuh lain.

"Di dukuh lain banyak yang belum bisa teratasi. Sampai saat ini kami belum bisa menemukan sumber mata air yang bisa kami manfaatkan," paparnya.

Danang menyebut sampai dengan awal Agustus ini sudah ada 81 tangki atau 371.000 liter air bersih yang sudah didrop kepada warga.

"Itu dari BPBD saja, karena memang tahun ini ada anggaran internal BPBD untuk penyaluran 500 tangki yang kami siapkan," katanya.

Baca Juga:Sragen Gempar! Pesilat Meninggal Dunia Usai Latihan, Diduga Akibat Pukulan di Dada

Jika anggaran internal untuk air bersih tersebut sudah habis, kata dia, maka BPBD akan meminta bantuan ke instansi tersebut.

Disinggung mengenai adanya masyarakat maupun relawan yang mengedrop air bersih secara mandiri, dikatakannya, masih terus berjalan.

"Karena mereka ujung tombak kami di lapangan. Mereka juga akan memberitahu dukuh mana saja yang belum. Jadi standby di pos masing-masing," ucap dia.

Sementara itu setidaknya ada sebanyak 2.073 Kepala Keluarga (KK) di tiga kecamatan Kabupaten Sragen sudah mulai kekurangan air bersih dan memerlukan bantuan drop air.

Data dari BPBD Kabupaten Sragen kekurangan air bersih telah dialami 6.279 jiwa pada 21 dukuh di enam desa.

Keenam desa tersebut Banyuurip dan Ngepringan di Kecamatan Jenar, kemudian Poleng di Kecamatan Gesi, serta Desa Ngrombo, Galeh, dan Katelan di Kecamatan Tangen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini