Pindah ke Jakarta, Gibran Titip Pesan Haru untuk Warga Solo

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan segera meninggalkan Kota Solo. Putra sulung Jokowi itu bakal tinggal di Ibukota DKI Jakarta

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 27 Juli 2024 | 13:15 WIB
Pindah ke Jakarta, Gibran Titip Pesan Haru untuk Warga Solo
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka saat di Gedung DPRD Kota Solo, Senin (8/7/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan segera meninggalkan Kota Solo. Putra sulung Jokowi itu bakal tinggal di Ibukota DKI Jakarta. 

Namun demikian, Gibran meminta warga agar menjaga infrastruktur peninggalannya saat masih memimpin Solo, salah satunya Taman Balekambang Surakarta.

"Tolong Balekambang yang sudah berubah ini dijaga dengan baik, kebersihan dijaga dengan baik," kata Gibran dikutip dari ANTARA pada Sabtu (27/7/2024). 

Ia juga meminta agar jangan sampai ada vandalisme di fasilitas umum di Kota Solo.

Baca Juga:STP Makin Berkembang di Tangan Gibran, Ekonom: Investasi di Kota Solo Menggembirakan

"Jangan sampai ada pernak-pernik yang dicuri. Mari sama-sama ramaikan destinasi baru yang ada Kota Solo ini," katanya lagi.

Mengenai infrastruktur di Kota Solo, katanya pula, sudah ada 17 yang dikerjakan. Bahkan, beberapa di antaranya sudah selesai dan diresmikan.

"17 prioritas ini memang belum sepenuhnya selesai, tambah lagi 26 di tahun ini," katanya.

Selanjutnya, dengan pembangunan tersebut, Kota Solo akan berubah total dan Solo akan menjadi kota metropolitan baru namun tetap berbudaya.

"Ini kelebihan Kota Solo yang tidak dimiliki oleh kota lain, modern tapi tetap berbudaya," katanya pula.

Baca Juga:Fraksi PDIP Resmi Kirim Surat Usulan Pengisian Jabatan Wakil Wali Kota Solo

Sebelumnya, sejumlah tanaman hias di Taman Balekambang rusak usai peresmian, Kamis (25/7). Rusaknya tanaman hias itu diduga karena terinjak para pengunjung yang jumlahnya mencapai ribuan orang.

Terkait hal itu, Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan kerusakan karena pemakaian merupakan hal yang lumrah dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Meski demikian, ia tetap mengajak seluruh masyarakat ikut menjaga keindahan Taman Balekambang.

"Itu risiko. Lebih baik rusak dipakai daripada rusak tidak diapa-apakan. Arep dielek-elek opo diapik-apik kita terima semua," katanya pula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak