Korban Tewas Longsor di Solo Ternyata Berstatus Bapak dan Anak, Ini Identitasnya

Bangunan yang tertimpa longsor talut adalah bangunan semi permanent.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 05 Juli 2024 | 16:52 WIB
Korban Tewas Longsor di Solo Ternyata Berstatus Bapak dan Anak, Ini Identitasnya
Longsor terjadi di Kampung Ganjilan, Debegan, Mojosongo, Kota Solo, Kamis (4/7/2024). [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

SuaraSurakarta.id - Peristiwa talut longsor yang terjadi di Kampung Debegan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (4/7/2024) sore menimbulkan dua korban tewas.

Dua korban meninggal dunia masing-masing Wagiyo dan Heri Supriyono diketahui berstatus bapak dan anak.

Heri sejatinya berhasil diselamatkan. Namun, kondisinya yang kritis akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan ke rumah sakit dr Oen Kandang Sapi.

Sementara itu, sang ayah Wagiyo ditemukan tewas tertimbun longsor setelah sekitar satu jam proses evakuasi.

Baca Juga:PDIP Jalin Komunikasi dengan PAN di Tengah Isu Koalisi Besar, FX Rudy Buka Suara

Ketua SAR Relawan Kota Solo, Mulyadi menjelaskan bahwa bangunan yang tertimpa longsor talut adalah bangunan semi permanent.

Dia memaparkan, korban Heri ditemukan setelah warga melakukan pengerukan tanah secara manual tidak menggunakan alat berat.

Proses penemuan korban berlangsung hampir satu jam.

"Korban (Heri) yang ditemukan pertama dikeruk warga, tidak tertutup material tebal. Tadi hampir satu jam baru ditemukan. Kendala evakuasi ada fondasi beton," kata Mulyadi, Jumat (5/7/2024).

Talut yang longsor menimpa kedua korban diketahui memiliki ketinggian hingga 10 meter.

Baca Juga:Detik-detik Wagiyo Tertimbun Longsor di Solo, Sedang Mengasah Pisau di Sebelah Kandang

Dalam evakuasi, petugas gabungan menggunakan alat berat karena material longsor yang cukup tebal dengan berisi beton hingga bahan bangunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak