Judi Online Berdampak ke Kesehatan Mental, Psikolog: Sering Berbohong Lantaran Punya Banyak Hutang

Judionlinememiliki sejumlah risiko yang berdampak terhadap kesehatan, salah satunya kesehatan mental sehingga perlu perlu dicarikan solusinya

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 21 Juni 2024 | 08:24 WIB
Judi Online Berdampak ke Kesehatan Mental, Psikolog: Sering Berbohong Lantaran Punya Banyak Hutang
Ilustrasi stres (Unsplash.com/Tom Ramalho)

SuaraSurakarta.id - Judi online kini marak menjadi penyakit masyarakat. Kerugian atas perbuatan tersebut dari kehilangan harta benda, hingga keluarga. 

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., mengatakan bahwa judi online memiliki sejumlah risiko yang berdampak terhadap kesehatan, salah satunya kesehatan mental sehingga perlu perlu dicarikan solusinya.

"Judi online berdampak pada kesehatan mental karena berpotensi pada gangguan mental seperti kecemasan, depresi, tidak berdaya bahkan keinginan bunuh diri," kata Novi dikutip dari ANTARA pada Jumat (21/6/2024).

Novi menjelaskan, judi online juga berdampak terhadap kesehatan lainnya yaitu kesehatan fisik karena kelelahan kronis dan kesehatan emosi karena pecandu judi online cenderung sensitif.

Baca Juga:Ini Ciri-ciri Ibu Hamil Mengalami Stres atau Gangguan Mental, Ada yang Susah Tidur hingga Kebanyakan Tidur

Kemudian, kesehatan sosial karena seseorang yang terindikasi kecanduan judi online biasanya tertutup dalam pergaulan dan interaksi.

Selanjutnya, kesehatan finansial karena tanggungan hutang yang semakin besar. Dalam beberapa kasus, pelaku judi online bahkan sering melibatkan orang dekat sebagai penjamin hutangnya tanpa seizin kerabat atau keluarga.

"Sering berbohong lantaran punya banyak hutang atau pinjaman. Mereka juga lebih rentan punya masalah dengan orang-orang terdekat, sehingga menjadi sensitif terhadap konflik," ujarnya.

Lebih lanjut Novi menekankan pentingnya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sebagai bagian dari support system bagi seseorang yang telah kecanduan judi online.

Menurut dia, perlu kesadaran diri untuk mau berinteraksi atau berdialog guna mencari akar permasalahan dan cara menghadapinya.

Baca Juga:Cara-cara Mengidentifikasi Orang Terganggu Kesehatan Mental hingga Berpotensi Bunuh Diri

Jika judi online dilatarbelakangi motif ekonomi, maka segera cari solusi bersama mengatasi masalahnya.

Tetapi jika masalah hal itu terkait dengan kesenangan, maka perlu membatasi akses serta mengalihkan dengan kegiatan lain yang lebih produktif dan bermakna seperti ibadah atau meditasi.

Dengan demikian, seseorang yang kecanduan judi online diharapkan dapat membangun kebermaknaan diri dan memperoleh kebahagiaan.

"Bisa juga bergabung dengan komunitas kegiatan atau belajar yang positif lainnya. Jika segala upaya sudah dilakukan tapi tidak optimal, maka bisa minta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini