Kisah Sop Matahari, Timlo dan Puding Menu Pertama Program Makan Gratis dari Dana Hibah UEA

Program makan gratis tersebut merupakan bantuan dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA).

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 07 Juni 2024 | 13:13 WIB
Kisah Sop Matahari, Timlo dan Puding Menu Pertama Program Makan Gratis dari Dana Hibah UEA
Ibu-ibu sedang menata program makan siang gratis untuk ibu hamil dan anak beresiko stunting. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Sejumlah ibu-ibu di Kelurahan Sewu, Kecamatan Laweyan, Kota Solo ramai-ramai memasak masakan bergizi untuk program makan gratis buat ibu hamil dan anak beresiko stunting.

Program makan gratis tersebut merupakan bantuan dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA).

Mereka ramai-ramai memasak di rumah dinas lurah Sewu sejak pagi mulai, Kamis (6/6/2024). Ini merupakan hari pertama dan akan berlangsung setiap hari sampai tiga bulan nanti. 

Untuk menu hari pertama ini mereka memasak nasi sop matahari dan telur puyuh untuk siang, kalau buat sore menunya nasi timlo, ati bacem dan puding. Untuk menu setiap hari itu berbeda dan sudah ada daftarnya. 

Baca Juga:Daftar Balon Wali Kota Solo di 3 Partai, Sekar Tandjung Buka-bukaan Alasannya

Mereka pun saling berbagi tugas memasak, ada yang bagian meracik, memotong-motong hingga mengolah sampai matang.

Usai matang, mereka selanjutnya membagi masakan tersebut ke tempat makan. Pada tempat makan tersebut sudah ada nama-namanya baik ibu hamil atau balita. 

Kemudian makanan-makanan itu dibagikan ke warga yang sudah terdata. Tiap warga baik ibu hamil atau balita mendapat dua makanan, untuk siang dan sore.

Salah satu penerima, Tri Utami mengaku senang dan sangat membantu adanya program makan gratis ini dari pemerintah.

"Senang dan sangat membantu sekali untuk meningkatkan gizi," ujarnya saat ditemui, Kamis (6/6/2024).

Baca Juga:Sejarah Bondo Loemakso: Pegadaian Khusus Sentono dan Abdi Dalem Keraton Solo Tempo Dulu

Tri mengaku jika anak kembarnya ini terdaftar masuk program tersebut. Karena berat badan anaknya kurang di usia 11 bulan.

"Iya berat badannya kurang di usia 11 bulan, yakni 7,3 kilo," kata dia.

Tri sempat memeriksa anaknya yang berat badannya kurang diusia 11 bulan ke puskesmas. Saat diperiksa tidak ada masalah yang lain cuma berat badannya kurang saja.

"Sudah sempat diperiksa, cuma berat badannya saja. Tidak ada kendala lain, makannya juga tidak sulit," ungkapnya.

Sementara itu ibu hamil, Peni Lestari juga merasa senang bisa dapat tambahan gizi untuk ibu hamil.

"Ini jelas untuk peningkatan gizi. Menu juga komplit ini, bagus dan baik. Kemarin pas di data itu sempat diperiksa dan ditanya-tanya, berat badan ternyata turun," sambung dia.

Terpisah Ketua Pokja 4 Kelurahan Sewu, Hesti Wijaya menjelaskan ada 23 warga di Kelurahan Sewu yang memperoleh program ini. Dari jumlah itu sebanyak 16 anak dan 7 ibu hamil.

"Kalau anak itu yang resiko stunting, sedangkan ibu hamil yang anemia sama Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan Lingkar Lengan Atas (Lila). Program ini baru mulai hari ini sampai tiga bulan nanti," terangnya.

Hesti menambahkan menu tiap hari itu berbeda-beda dan sudah terdata. Menu hari ini nasi sop matahari dan telur puyuh buat siang, sedangkan buat sore menunya nasi timlo, ati bacem dan puding. 

"Menu setiap hari itu berbeda dan sudah ada daftar menunya. Jadi tidak ribet tidak perlu berpikir dulu. Anggarannya itu Rp 25 ribu per baduta, dan Rp 30 ribu per ibu hamil," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak